Ketika kita bicara hasil peradaban masa lalu banyak hal yang perlu kita pelajari sebagai bagian hasil peradaban kehidupan manusia masa lalu. Banyak catatan yang bisa kita ambil untuk dijadikan sebagai referensi karya yang dapat digunakan pada masa kini. Catatan itu tersimpan dalam ingatan yang dititipkan melalui tradisi lisan dari generasi ke generasi, ada juga catatan dalam bentuk benda, manuscript, artefak yang tersimpan dalam museum.
Setiap perjalanan kehidupan manusia pasti mereka mengembangkan suatu peradaban yang dapat diingat dan dikenang oleh generasi selanjutnya. Sebagai contoh ketika orang dahulu membangun candi borobudur, membangun gereja, membangun masjid yang saat tercatat sebagai tempat bersejarah. Tentunya dalam bangunan itu memiliki suatu memori tertentu yang terbangun sebelumnya sebagai rekaman sejarah suatu bangsa.
Ketika memahami peradaban bangsa yang menyangkut masa lampau atau masa lalu dari perjalanan kehidupan manusia tidak serta merta kehidupan langsung ada akan tetapi peradaban itu merupakan suatu rangkaian proses kehidupan yang berkelanjutan, berkesinambungan dan menyangkut perubahan ruang waktu dalam sejarah.
Masa Lampau, merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau membutuhkan jawaban dari kata; apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana (what, who, where, when, why, and How). Disinilah pentingnya kita memahami perjalanan peradaban kehidupan bangsa di nusantara pada masa lalu yang kita wariskan pada generasi berikutnya.
Arti kata peradaban /peradab·an 1 kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin: bangsa-bangsa di dunia ini tidak sama tingkatnya; 2 hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
Maka dapat dikatakan bahwa peradaban merupakan hasil dari perkembangan kemajuan budaya suatu bangsa yang memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda tingkatanya. Peradaban pun muncul ketika manusia sudah hidup berkelompok dan hidup menetap membangun wilayahnya yang sudah kompleks dalam membangun pertanian dan budaya kota.
Dalam wikipedia awalnya, para antropolog dan ahli lainnya menggunakan kata "peradaban" dan "masyarakat beradab" untuk membedakan masyarakat yang mereka anggap lebih unggul secara budaya dengan kelompok masyarakat lain yang dianggap inferior secara budaya (disebut juga "liar" atau "barbar").
Penggunaan istilah "peradaban" secara etnosentris memunculkan anggapan bahwa masyarakat di sebuah peradaban memiliki moral yang baik dan budaya yang maju, sementara masyarakat lain memiliki moral yang buruk dan terbelakang. Sejarah penggunaan istilah ini menjadikan definisi peradaban terus berubah.
Konsep "peradaban" bersifat modern. Di Era Penemuan Eropa, digunakan kata "modern" sebagai pembanding antara masyarakat yang tinggal di sebuah negara dengan yang tinggal di desa-desa atau perkampungan suku. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan masyarakat dari suatu masa ke masa hingga menjadi sebuah peradaban.
Dalam bukunya Yuval Noah Harari yang berjudl Sapiens; Riwayat Singkat Umat Manusia. Dalam buku ini mengulas persoalan kehidupan manusia yang terjadi dari jaman purba hingga jaman modern yang dilalui dengan 3 proses revolusi menandakan bahwa adanya perkembangan kehidupan manusia dari massa ke massa dalam sejarah banyak tak diketahui oleh banyak orang.
Dimulai dari adanya revolusi kongnitif yang menandakan kemajuan komunikasi manusia, dilanjut revolusi pertanian yang menandakan bahwa kemampuan bertahan hidup manusia dan sumber daya manusia meningkat dan kemudian revolusi sains yang menandakan bahwa ilmu pengetahuan manusia sudah berkembang pesat.
