Tulisan ini berangkat ada sesuatu yang hilang dari sebuah keberadaan adanya organisasi. Hilang karena keberadaan organisasi sebagai tempat mainan relasi kuasa tanpa ada sesuatu yang memiliki ruh tempat belajar dari orang-orang yang terdapat disekilingnya. Tak ada sisa yang membekas dari perjalanan aktifis organisasi ketika tak memiliki ruh pembelajaran di dalamnya.
Organisasi hanya sebagai tempat dan hiasan pajangan untuk melanggengkan opurtunis kekuasaannya. Ketika kepentingan itu sudah dicapai dan diperoleh terkadang dia lupa terhadap apa yang dia cita-citakan. Kadang lupa terhadap teman sejawatnya, lupa dengan tempat dia berpijak dan berasal. Sifat lupa yang ada dalam diri manusia seketika itu akan hilang apabila yang dicita-citakan terwujud.
Padahal yang didapatkan dalam sebuah aktifitas organisasi begitu banyak manfaatnya dirasakan baik secara individu dan kelompok. Belajar membangun jaringan dan struktur organisasi dari tingkatan atas sampai bawah, belajar menyusun strategi perjuangan, belajar membangun koloborasi dan lain sebagainya. Karena hampir semua orang sukses dan berhasil berawal dari perjuangan wadah organisasi.
Sebagai seorang mantan aktifis sekolah dan kampus serta sampai saat ini terlibat dalam organisasi profesi dan dakwah banyak memperhatikan pola dan tingkah laku sahabat, teman, kakak dan lainnya yang terlibat dalam suatu organisasi. Ada orang yang ikut organisasi sabagai tempat ibadah, ada yang terlibat organisasi sebagai tempat pengembangan diri, ada juga yang terlibat sekedar ikut-ikutan, ada yang terlibat organisasi hanya ingin mencari kepentingan dan begitu banyak ragam orang ikut organisasi di dalamnya.
Padahal begitu indah yang akan didapatkan oleh seorang aktifis organisasi yang tak didapatkan oleh orang yang tak terlibat dalam aktifitas organisasi. Pastinya seorang yang pernah masuk dalam organisasi dia akan mudah beradaptasi dan bergaul dengan temannya. Mudah membangun kinerja dan relasi secara lebih baik serta paham akan bagaimana memainkan suatu giat bersama.
Seorang aktifis organisasi pandai memanfaatkan momentum dalam ruang dan waktu. Seorang aktifis organisasi harus memiliki jiwa dan semangat pembelajar dan bergerak untuk kemajuan bangsa dan negara. Dia bukan menjadi benalu dalam organisasinya tapi dia harus mencerahkan dan menggagas suatu perubahan dan kemajuan. Seorang pembelajar dalam organisasi tidak memiliki semangat opurtunis dalam giat dan aktifitasnya.
Tulisan ini merupakan refleksi buat diri penulis dan bagaimana dengan anda yang aktif dalam organisasi?
