Mohon tunggu...
Indah Nuri
Indah Nuri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikologi Dakwah

15 Mei 2024   22:25 Diperbarui: 15 Mei 2024   22:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Psikologi Dakwah
Oleh: Indah Nuri & Syamsul Yakin

Psikologi dakwah adalah bidang studi yang membantu dalam dakwah. Pengguna ilmu ini mungkin seorang da'i yang psikolog atau seorang da'i yang suka berdakwah. Da'i yang psikolog memiliki keahlian dalam bidang agama Islam seperti akidah, ibadah, dan akhlak, dan kemudian berdakwah dengan cara kerja psikolog.

Misalnya, da'i berusaha untuk mengetahui, mempelajari alasan, dan menemukan solusi untuk masalah dakwah seseorang.

Namun, psikolog yang suka berdakwah menangani keluhan pasien dengan tiga inti ajaran Islam: akidah, ibadah, dan akhlak. Mereka juga menangani masalah seperti cemas berlebihan, depresi, trauma, kecanduan, susah makan, tidur, dan lainnya.

Oleh karena itu, seorang da'i yang berfokus pada psikologi adalah Berdakwah adalah seorang psikolog yang menggunakan ilmu agama Islam untuk membantu pasien.

Psikologi dakwah berpusat pada aktifitas dakwah. Oleh karena itu, tujuan psikologi dakwah adalah untuk memberikan perspektif tentang bagaimana objek dakwah atau mad'u dapat mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan ajaran agama Islam.

Berdakwah dengan pendekatan psikologis memungkinkan da'i mengikuti mad'u tanpa merasa mengikutinya, tetapi mad'u merasa mengikuti kehendaknya sendiri. Di sinilah seorang da'i harus belajar psikologi. Selain itu, subjek dakwah dan subjek psikologi adalah manusia.
Akibatnya, psikologi dakwah adalah bidang ilmu yang mempelajari sifat kejiwaan dan emosi manusia yang terlibat dalam proses dakwah.

Misalnya, mereka yang tenang setelah berzikir, bersabar setelah berpuasa, dan bersyukur setelah membayar zakat.

Seorang da'i yang berdakwah dengan menggunakan ilmu bantu psikologi, sementara seorang psikolog yang berfokus pada mencari tahu, menganalisis penyebab, dan mencari solusi terhadap permasalahan dakwah yang dihadapi seseorang. Ketenangan, sabar, dan syukur adalah keadaan psikologis mad'u yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan  melalui kegiatan dakwah.
 
Mudahnya, bisa dipahami jika psikologi dakwah memperhatikan perilaku individu da'i dan mad'u dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun