Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbagi Inspirasi Menulis Artikel Populer di Hadapan 260 Peserta: Senang dan Antusias

19 Juni 2025   00:18 Diperbarui: 19 Juni 2025   00:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar Berbagi Inspirasi Menulis Artikel (Sumber: dokumen Forsi LHK Sulawesi Selatan)

Senin, 16 Juni 2025, saya menjadi narasumber di sebuah acara berbagi inspirasi menulis artikel populer. Saya tidak sendiri. Selain saya, ada Subhan Riyadi dan Taufik Ismail, yang sama-sama akan berbagi pengalaman menulis. Keduanya adalah ASN UPT Kementerian Kehutanan yang ada di Sulawesi Selatan - sama seperti saya juga. Namun kami dari kantor yang berbeda-beda.

Acara berbagi ini diselenggarakan oleh Forsi (Forum Fungsional) LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BP2SDM) Wilayah VI (kantor saya). Acara dilaksanakan secara daring mulai dari pukul 09.30 sampai dengan selesai.

Meskipun sesi berbagi ini dilakukan secara daring, namun panitia mengizinkan narasumber untuk datang ke BP2SDM Wilayah VI jika ingin saling bertemu muka. Saya, Subhan dan Taufik memutuskan untuk bertemu muka. Kami melakukan kegiatan online zoom melalui laptop masing-masing di salah satu ruangan kelas yang ada di BP2SDM Wilayah VI.

Subhan Riyadi mengawali sesi dengan membagikan ilmu tentang membuat berita/straight news. Dalam membuat artikel berita, yang tidak boleh lepas adalah kaidah 5W dan 1H atau What, who, where, when, why dan how. Kaidah ini juga ada versi Indonesianya yaitu ADIK SIMBA (Apa, di mana, ke mana, siapa, mengapa dan bagaimana). Berita harus memiliki semua unsur dalam kaidah tersebut. Dengan menerapkan kaidah tersebut, maka artikel berita kita menjadi jelas. Karena syarat sebuah berita itu jelas, menyajikan apa-adanya, menyajikan fakta di dalam artikel.

Saya menjadi narasumber kedua. Saya lebih membahas hal-hal umum seperti apa tujuan kita menulis dan apa sebenarnya yang menghambat kita dalam menulis. Seperti misalnya rasa malu, minder dan tidak percaya diri. Saya juga menjelaskan tentang Kompasiana, sebagai media yang dapat dijadikan ajang belajar menulis.

Taufik Ismail menjadi narasumber ketiga dan memberikan tips dan trik menulis sesuai dengan apa yang ia pelajari dan terapkan selama ini. Ia sering menulis feature dengan kalimat-kalimat puitis.

Usai ketiga narasumber menyampaikan paparannya, dimulailah sesi diskusi yang sangat seru. Pertanyaan peserta beragam, mulai dari yang sederhana seperti: di mana saya bisa mengirimkan karya-karya saya - hingga pertanyaan tentang penggunaan AI dalam menulis.

AI atau Artificial Intellegence sudah berkembang pada tingkat yang membahayakan posisi manusia. Ia berhasil mengambil alih pekerjaan manusia barangkali hingga 99% nya?

Menanggapi pertanyaan mengenai AI, saya menjawab bahwa di tengah gempuran teknologi digital, kita tidak dapat menolak AI sepenuhnya. Namun, bijaklah menggunakan AI. Gunakan untuk mencari literatur yang mendukung tulisanmu. Jangan menyerahkan 100% pekerjaan menulis pada AI.

"Gunakan teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), jika memang kita terdesak harus menggunakan AI. Tidak kemudian menelan mentah-mentah naskah yang dibuatkan," tutur Subhan Riyadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun