Setelah beberapa hari sibuk urusan pekerjaan, saya buka akun Kompasiana dan melihat bahwa laporan K-rewards April sudah muncul. Saya senyum simpul melihat nominal Rp19.099 terpampang sebagai rewards artikel saya di bulan April. Memang artikel bulan April tidak banyak, artikel AU pun hanya satu.
Saya lalu membaca pengumuman perolehan K-rewards, rupanya ranking 1 dipegang oleh Mbak Nuning Sapta Rahayu dengan nominal 700 ribuan. Sebuah bilangan yang cukup tinggi untuk K-rewards dengan S&K yang sekarang ini (Dulu ada masa di mana S&K K-rewards memungkinkan seseorang memperoleh sampai enam jutaan dalam sebulan).
So, jadi kepo, dong, lalu meluncur ke akun Mbak Nuning.
Saya orangnya malas scroll, apalagi membaca artikel satu-satu. Saya hanya melihat memang Mbak Nuning ini produktif sekali. Saya hanya scroll judul-judul artikel bulan Mei, dan pada bulan Mei yang baru sepertiganya kita lalui ini, Mbak Nuning sudah menulis 39 artikel! Uwow ... itu berarti almost 4 article per day!
Empat artikel kalau artikel ecek-ecek saja mungkin saya juga bisa menulisnya, namun kalau dibaca dari judul-judulnya, artikel-artikel yang ditulis Mbak Nuning jelas bukan sekadar tulisan ecek-ecek atau tulisan untuk menggenapkan kuota.
Wah, saya langsung kagum sekaligus iri. Tapi seperti yang saya tulis pada judul artikel ini, iri positif itu nggak papa, selama rasa iri tersebut tidak membuat kita jadi julid. Iri positif akan membuat kita bersemangat untuk melakukan hal yang sama. Dalam kasus ini, kita bersemangat untuk menulis dengan produktif.
Tentu saja dalam menulis, bukan hanya produktif atau niat mencapai target one day one article saja yang harus kita kejar. Kebermanfaatan dari tulisan kita untuk orang lain juga harus selalu kita pertahankan. Kadang kita punya pendapat tapi kita simpan. Kita merasa bahwa pendapat kita tidak penting untuk orang lain. Padahal kalau kita tidak bersuara, siapa yang akan paham pada prinsip dan keyakinan kita?
Menulis opini, pandangan hidup, bahkan cerita sehari-hari akan membuat orang memahami kita, lalu mungkin ikut berpendapat. Dari komentar orang, kita dapat merasakan interaksi dan merasakan hidup sebagai makhluk sosial yang memerlukan orang lain. Interaksi dengan orang lain sangat penting karena pada dasarnya manusia memang memerlukan orang lain untuk saling menolong dalam kebaikan.
Dari tulisan-tulisan kita, mungkin sebagian orang akan merasakan pencerahan, meningkatkan motivasi, memberikan pengetahuan, dan lain-lain yang bermanfaat. Soal k-rewards atau cuan, itu bonus. Siapa sih yang tidak suka cuan, saya yakin semua suka karena butuh.
Baiklah, sekian cuap-cuap saya yang terpantik oleh rasa iri positif. Iri Positif? Boleh Bangeeeet ...