Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berkontribusi Dengan Opini Cerdas, Bagaimana Caranya?

14 Maret 2025   05:47 Diperbarui: 14 Maret 2025   18:36 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini terlalu banyak berita viral yang meresahkan. Oplosan bahan bakar, korupsi pejabat, pembentukan aneka pokja dan satgas yang dipertanyakan manfaatnya, PHK massal, mundurnya jadwal pengangkatan ASN, dan lain sebagainya merupakan sederet permasalahan baru negeri ini.

Hal ini masih ditambah lagi dengan permasalahan lama yang belum juga diperoleh solusinya seperti banjir, sampah, konflik lahan, pinjol, judol dan banyak lagi lainnya. 

Pemerintah seolah-olah bukan mengoles obat di atas luka, tapi menambah luka-luka baru pada kulit yang sehat. Benarkah demikian?

Jauh di dalam lubuk hati saya, masih menyimpan harapan bahwa langkah pemerintah masih on the track. Bahwa apa pun kebijakan yang diambil - kebijakan tidak populer sekalipun - adalah obat super pahit yang harus kita telan sebelum masa kemakmuran datang. Istilahnya adalah masa mengencangkan ikat pinggang, untuk dapat hidup lebih baik empat atau lima tahun ke depan. Semoga.

Adapun berbagai permasalahan yang muncul akhir-akhir ini, yang sering tiba-tiba membuat kita terperanjat dan ngomong: Kok bisa? Kok tega? Kok serakah amat? - itu semua seharusnya tidak berhenti sampai di situ saja.

Harus ada masukan, kritikan, feedback dan kontribusi dari masyarakat terdidik, dalam mengatasi permasalahan tersebut. Kalau tidak mau memakai kata mengatasi, sekadar urun rembug juga boleh. Minimal itu sebagai tanda bahwa kita peduli.

Halah, percuma! Mana didengar?

Mungkin demikian komentar bernada apatis dari kebanyakan orang. Tapi didengar ataupun tidak, sebenarnya adalah hak dan kewajiban kita untuk menyatakan sikap terhadap sesuatu permasalahan.

Kontribusi yang diberikan dapat berupa solusi permasalahan yang dituangkan pada sebuah opini yang cerdas. Opini adalah hak semua orang. 

Orang-orang beropini di warung-warung kopi, berdebat kusir sambil mengepulkan asap rokok. Orang-orang beropini di forum-forum diskusi, menghamburkan kata-kata yang disusun sangat meyakinkan walau kadang kemudian menguap dan dilupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun