Keju merupakan hasil fermentasi susu yang mengalami proses pengentalan dan pemisahan antara protein dan lemak susu. Keju bukanlah jenis makanan baru, karena menurut para ahli, diprediksi bahwa keju sudah diproduksi sejak 4000 tahun lampau oleh bangsa Mesir kuno.
Negara penghasil keju yang paling terkenal adalah Belanda. Namun ternyata Indonesia tidak kalah dalam produksi keju. Beberapa produsen keju lokal telah tumbuh menggeliat. Produsen keju Indonesia tersebar mulai dari Bali, Boyolali, Depok, Lembang, Bekasi, dan lain-lain.
Penggemar keju di Indonesia saat ini meningkat khususnya dari kalangan Gen-z yang menyukai penganan gurih kaya keju misalnya pizza, macaroni cheese, spagety keju, ditambah minuman kekinian yang tak jarang diberi campuran parutan keju. Rasa keju yang asin gurih serasa nagih di lidah anak-anak muda - bahkan kaum yang lebih tua. Â
Gen-z kesayangan yang tinggal di rumah saya, maksudnya anak-anak saya pun tak luput dari keranjingan keju, khususnya si bungsu. Hidupnya sehari-hari selalu ditemani keju.
Pagi-pagi jika bangun dan sudah merasa lapar, si bungsu akan memanggang sendiri roti dan keju slice. Dua bahan ini memang sering kami sediakan di atas meja makan. Selain roti keju panggang, jika si bungsu memilih sarapan dengan lauk telur mata sapi, tak jarang ia akan memakan telurnya sambil ngemil cuilan keju slice. Bahan yang sama akan ia campurkan jika mengocok telur untuk membuat ommelet.
Si bungsu juga paling suka spagety keju dan macaroni schootel buatan saya yang selalu kaya keju. Dan kalau beli bakso, dia juga selalu request bakso keju.
Mie olahan si bungsu sangat creamy dipadukan dengan campuran telur dan keju slice. Kalau bumbu instannya biasanya tidak dia pakai semua, karena asin dari keju sudah nikmat. Kuah mie akan mengental dan enak disruput di ending ritual makan. Eeeh, tapi bukan begitu cara makan si bungsu.Â
Ketika mie sudah habis dan sisa kuah gurih rasa keju tertinggal di mangkuk mie, si bungsu akan menambahkan satu centong nasi untuk memberi plot twist yang lezat di akhir "hari mie"nya.
Hmm, selera lidah boleh keju-keju ala bule, namun tetap lebih nampol ditambah nasi, ala Indonesia banget!