Kehidupan rumah tangga pasti pernah mengalami pasang surut. Itu sudah lumrah adanya, karena rumah tangga mulanya adalah persatuan dua kepala dengan isi yang berbeda.Â
Kebiasaan yang berbeda, budaya yang berbeda, selera yang berbeda ... semua yang berbeda disatukan oleh rasa yang sama yaitu cinta.
Cinta itu kemudian bisa berubah setelah tahun-tahun masa perkawinan. Cinta yang terus dipupuk dengan kepercayaan akan menguat dan kokoh, sedangkan cinta yang dibiarkan saja, lama-lama bisa mengering dan mati.
 Semua pasutri pasti tahu itu dan cinta akan bertahan jika salah satu saja mau berusaha, apalagi kalau dua-duanya yang berusaha - insyaAllah till jannah.
Tentu tak semua cinta harus dipertahankan. Cinta yang menyakiti sebaiknya dibuang. Namun jangan buru-buru berkata bahwa cinta itu menyakiti, sebelum engkau melakukan apa yang namanya komunikasi.Â
Apa maumu dan apa maunya. Apa keberatanmu dan apa keberatannya. Bercerai adalah jalan yang terakhir, karena walaupun hal itu tidak dilarang oleh Agama, namun Allah tidak suka.
Jika memang ada keinginanmu untuk bertahan karena melihat masih ada harapan, sebaiknya kautulis sebuah daftar alasan. Alasan untuk tidak bercerai.
1. Ingatlah saat awal kalian bertemu, apa yang membuatmu jatuh cinta dengannya? Benarkah alasan itu sudah tidak relevan lagi sekarang?
2. Ingatlah saat-saat bahagia yang kalian lewatkan bersama. Jika kauhitung-hitung, bukankah saat bahagia lebih banyak dari saat sedih?
3. Lihatlah wajah anak-anakmu. Apakah kamu tega mereka menjadi korban keluarga broken home hanya karena egomu sekarang ini?