Mohon tunggu...
Indah Listiana
Indah Listiana Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendidikan Ilmu Pengetahuan- Ekonomi- Sosial- Psikologi Pendidikan- Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tipologi Belajar Peserta Didik dan Perbedaan Individual

8 November 2024   08:40 Diperbarui: 8 November 2024   08:54 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Mikhail Nilov: https://www.pexels.com/id-id/foto/siswa-murid-pelajar-belajar-8923253/ Input sumber gambar

Tipologi belajar merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji berbagai tipe ataupun gaya belajar yang sering diterapkan oleh individu dalam menjalani proses pembelajaran. Tipologi adalah kajian tentang tipe. Tipe berasal dari bahasa Yunani yaitu"Typos" yang berarti impresi, gambaran, atau figure dari sesuatu. Secara umum, tipe sering digunakan untuk menjelaskan bentuk keseluruhan, struktur, atau karakter dari suatu bentuk atau objek tertentu.


Macam-Macam Tipologi Belajar Menurut Hamzah B. Uno:


1. Belajar dengan kata, yaitu tipe belajar dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita, membaca, dan menulis.
2. Belajar dengan pertanyaan, yaitu ada sebagian siswa yang suka belajar dengan cara memancing keingintahuan dengan berbagai pertanyaan.
3. Belajar dengan gambar, yaitu ada sebagian siswa yang belajar dengan menggambar, merancang, melihat gambar, slide, video, atau film.
4. Belajar dengan musik, yaitu ada sebagian siswa yang berusaha mendapatkan informasi dengan cara mendengarkan musik.
5. Belajar dengan bergerak, yaitu menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan.
6. Belajar dengan bersosialisasi, yaitu bergabung dan berbaur dengan orang lain adalah cara terbaik untuk mendapatkan informasi dan belajar secara cepat.
7. Belajar dengan kesendirian, yaitu ada sebagian orang yang gemar belajar dengan cara menyepi atau menyendiri.


Jenis Gaya Belajar


1. Gaya Belajar Visual
Gaya Belajar secara visual dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi seperti melihat gambar, diagram, peta, poster, grafik, dan sebagiannya. Siswa yang memiliki gaya belajar visual cenderung lebih suka melihat secara langsung materi atau pelajaran yang ingin mereka pahami.

2. Gaya Belajar Auditori
Siswa yang memiliki gaya belajar auditori cenderung lebih efektif dalam memahami materi ketika mereka mendengarkan penjelasan guru dengan penuh perhatian.


3. Gaya Belajar Kinestetik
Seseorang lebih mudah memahami materi ketika terlibat langsung dalam aktivitas, dibandingkan hanya mendengarkan ceramah atau menonton video.


Macam-Macam Gaya Belajar Menurut Syaiful Bahri:


1. Mendengarkan
2. Memandang
3. Menulis atau mencatat
4. Membaca
5. Membuat ikhtisar atau ringkasan
6. Mengingat
7. Berpikir
8. Latihan atau praktek


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Individu dalam Belajar:


1. Faktor genetic (Nature)
2. Faktor pengaruh lingkungan (Nurture)
3. Status sosial
4. Pola asuh orang tua
5. Budaya.


Cara Guru Menyikapi Perbedaan Karakteristik Siswa:


1. Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan Siswa: memilih metode pembelajaran yang sesuai harus melibatkan pemahaman karakteristik siswa. Sangat penting bagi guru untuk memilih metode yang tepat sehingga siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan baik.
2. Menunjukan sikap adil kepada semua siswa: setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga kerap kali ada yang menunjukan kepintarannya dalam mata pelajaran tertentu. Sikap yang paling bijak bagi seorang guru adalah memperlakukan siswa dengan adil tanpa adanya diskrimasi agar semua siswa dapat berkembang secara optimal tanpa rasa iri.
3. Mendorong kerjasama dan kolaborasi: mendorong kerjasama dan kolaborasi antara siswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan saling mendukung. Guru dapat mengatur kegiatan kelompok atau proyek kolaboratif yang melibatkan partisipasi semua siswa.
4. Menciptakan Lingkungan Inklusif: guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dengan menghargai dan merayakan keunikan setiap siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menerima setiap siswa sebagaimana adanya/tanpa diskriminasi.
5. Memberikan motivasi pada siswa: siswa memiliki sikap yang bervariasi, ada yang sulit berinteraksi dengan teman, ada yang mudah, dan yang lainnya. Sebagai seorang guru, memiliki tanggungjawab untuk memotivasi siswanya agar lebih percaya diri dan aktif di kelas. Gunakan salah satu pendekatan untuk mengatasi masalah ini dan mendorong siswa pendiam untuk menggunakan kelebihan dan bakatnya.
6. Mampu Berinteraksi dengan Siswa secara baik: memahami perbedaan setiap siswa adalah penting bagi guru untuk berkomunikasi secara efektif. Salah satu cara mengatasi perbedaan tersebut dengan berinteraksi secara positif, berbicara tanpa menyakiti perasaan siswa, dan juga bersikap proaktif sebagai guru yang merangkul. Pada setiap individu berbeda satu dengan yang lainnya baik secara fisik maupun psikis.
7. Memberikan perhatian lebih pada siswa yang kurang mahir: Seorang guru dapat memberikan perhatian ekstra kepada siswa yang kurang mahir, terutama yang kecerdasannya di bawah rata- rata yang dibutuhkan pengulangan berkali-kali dalam proses pembelajaran.


Implikasi Perbedaan Individu Terhadap Perbedaan


A. Perbedaan biologis: menunjukkan bahwa tidak ada dua individu yang memiliki kondisi jasmani persis sama, termasuk anak kembar. Freud membagi kepribadian menjadi 3 aspek, yaitu sebagai berikut:
1. Id: Aspek biologis yang berisi dorongan dan impuls instingtif dasar.
2. Ego: Aspek psikologis yang berfungsi sebagai perantara antara dorongan instinktif daN dunia nyata.
3. Superego: Aspek sosiologis yang mencerminkan nilai-nilai sosial dan moral yang diajarkan orangtua.
B. PerbedaanPsikologis. Perbedaan psikologis pada siswa mencakup minat, motivasi, dan kepribadian. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pengelolaan kelas, seperti dalam penempatan tempat duduk dan pengelompokan siswa.

C. PerbedaanIntelegensi, Intelegensi, menurut Purwanto (1990), adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Perbedaan intelegensi terkait dengan perolehan belajar, yang melibatkan tiga fase: kognitif, asosiatif, dan otonomi.


D. PerbedaanKecakapanBahasa, Perbedaan kecakapan bahasa anak dipengaruhi olehbanyak faktor, seperti kecerdasan, pembawaan, lingkungan, serta kondisi fisik dan organ bicara


E. Perbedaan individu antara anak didik adalah hal yang tidak bisa dihindari, karena setiap manusia memiliki variasi, baik dalam aspek fisik maupun psikologi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun