Mohon tunggu...
INDAH INTANSARI
INDAH INTANSARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi: Menari, Bernyanyi dan Membaca buku fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat 2023

16 Desember 2023   12:52 Diperbarui: 16 Desember 2023   16:01 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gunung Marapi adalah gunung berapi kerucut yang terletak di dua wilayah, yakni Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Gunung ini berjarak sekitar 24 kilometer dari Kota Bukittinggi ke arah tenggara. Gunung Marapi memiliki puncak dengan kawah yang saling tumpang tindih, namanya Kaldera Bancah dengan lebar 1,4 kilometer. Menurut legenda, Gunung Marapi merupakan tempat yang pertama kali didatangi dan dihuni oleh masyarakat Minangkabau setelah kapal yang mereka naiki mendarat di gunung yang saat itu masih sebesar bola pimpong dan dikelilingi oleh air. Ada sejumlah besar batu pemakaman tegak di wilayah ini yang berorientasi ke arah gunung, yang memperlihatkan signifikansi budayanya. Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat, meletus pada tanggal 3 Desember 2023 dengan erupsi eksplosif yang mengeluarkan kolom abu dengan tinggi sekira 3.000 meter diatas puncak. Erupsi ini disertai dengan hujan abu dan batu yang melanda sejumlah daerah di Agam, Sumatera Barat. Puluhan pendaki yang sedang memuncak di Gunung Marapi pun dievakuasi akibat erupsi tersebut. Terdapat 75 orang yang sedang mendaki saat terjadinya erupsi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 orang meninggal dunia dan 52 orang berhasil selamat.

Korban yang selamat dan meninggal dunia tentunya memiliki kisah yang berbeda-beda. Ada yang berhasil selamat dengan luka-luka, ada yang kehilangan teman atau keluarga, dan ada pula yang selamat tanpa luka sedikitpun. Menurut Liputan6 terdapat beberapa kisah pilu dari korban erupsi Gunung Marapi. Salah satunya adalah kisah seorang pendaki bernama Rizki yang berhasil selamat dengan luka-luka. Ia mengalami luka bakar di bagian pergelangan tangan, kaki, serta wajah akibat terkena awan panas. Selain itu, ia juga mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa batu. Rizki mengaku bahwa ia sempat merasa putus asa saat terjebak di dalam awan panas. Namun, ia berhasil bertahan hidup berkat semangat dan keberanian yang dimilikinya. Selain itu, terdapat pula kisah seorang pendaki bernama Dinda yang berhasil selamat tanpa luka sedikitpun. Menurut Tribunnews, Dinda mengaku bahwa ia sempat merasa takut saat terjebak di dalam awan panas. Namun, ia berhasil selamat berkat keberanian dan kekuatan imannya.

Korban meninggal dunia juga memiliki kisah yang menyedihkan. Menurut MSN, terdapat 75 nama pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi. Salah satunya adalah seorang pendaki bernama Ahmad yang meninggal dunia akibat terkena awan panas. Ahmad merupakan seorang mahasiswa yang memiliki impian untuk menjadi seorang pendaki gunung yang handal. Namun, cita-citanya harus terhenti akibat musibah ini. Korban yang selamat dan meninggal dunia tentu saja meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan kerabat mereka. Mereka yang selamat mungkin merasa bersyukur atas keselamatan mereka, tetapi juga merasa sedih dan terpukul atas kehilangan teman dan saudara mereka. Sementara itu, keluarga korban meninggal dunia harus merelakan kepergian orang yang mereka cintai. Mereka harus menghadapi kesedihan yang mendalam dan meratapi kehilangan yang tak tergantikan.

Erupsi Gunung Marapi pada tahun 2023 dapat dikaitkan dengan Tugu Abel karena keduanya merupakan bagian dari sejarah Sumatera Barat. Tugu Abel didirikan pada tahun 1992 untuk memperingati 100 tahun kelahiran Abdul Rivai, seorang tokoh pergerakan nasional Indonesia yang lahir di Sumatera Barat. Sementara itu, Gunung Marapi telah meletus beberapa kali, termasuk pada tahun 1992. Erupsi Gunung Marapi pada tahun 1992 menimbulkan kerusakan yang cukup besar di sekitar gunung, termasuk rumah sakit dan sekolah. Erupsi Gunung Marapi juga memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Erupsi ini menyebabkan kerusakan pada tanaman dan lahan pertanian, serta mengganggu aktivitas sehari-hari penduduk setempat. Pemerintah dan relawan telah berupaya untuk membantu masyarakat yang terdampak dengan memberikan bantuan dan fasilitas yang dibutuhkan.

Erupsi Gunung Marapi pada 2023 menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kita harus selalu siap dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, serta mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan. Semoga kita semua selalu diberikan keselamatan dan perlindungan dari segala bencana alam.

Annur, C. M. (2023, desember). 75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, Ini Jumlah Korban Selamat dan Meninggal. Retrieved from databoks.

Darmawan, R. K. (2023, desember). Momen Evakuasi Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi, Korbal Alami Luka Bakar. Retrieved from kompas.com.

Jofe, F. A.  dkk (2023). Implementasi Progam Peningkatan Pemahaman Masyarakat Nagari Pariangan Dalam Penaggulangan Bencana Dan Evakuasi Tahun 2023 . JPMI Jurnal Pengabdian Masyarakat, 12.

Tribun. (2023, desember). UPDATE Korban Gunung Marapi Sumbar: 52 Orang Selamat dan 23 Meninggal Dunia, Berikut 75 Nama Pendaki. Retrieved from Tribun-Medan.com.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun