Mohon tunggu...
Indah Gayatri
Indah Gayatri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Rayakan Perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Capaian Positif, BSI Menuju Top Perbankan Syariah Global

1 Februari 2024   12:54 Diperbarui: 1 Februari 2024   13:08 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara/M Risyal Hidayat

Ada kabar menggembirakan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) akhir-akhir ini. Di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global, bank syariah kebanggaan Indonesia ini menunjukkan tren yang positif di segala lini.

Menutup Bulan Januari 2024, kapitalisasi pasar (market cap) BSI menyentuh angka Rp 100 triliun. Hal tersebut membuat bank dengan kode saham BRIS ini menjadi peringkat ke-11 perbankan syariah global, naik dari sebelumnya peringkat ke-13.

Diketahui, pada akhir 2022 lalu market cap BSI baru mencapai Rp 59,51 triliun. Adapun setahun kemudian, yakni pada Desember 2023 naik menjadi Rp 80,26 triliun.

Kapitalisasi BRIS ini sudah melampaui PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 91,66 triliun, kemudian PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang sebesar Rp 93,71 triliun, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar Rp 96,09 triliun.

Melonjaknya kapitalisasi market ini sejalan dengan tren saham BRIS yang terus hijau. Pada penutupan bursa Selasa (30/01), saham BRIS ditutup positif 1,87% ke level Rp 2.180. Posisi tertinggi sejak Oktober 2021 lalu.

Di samping itu, kenaikan saham BRIS dalam sebulan terakhir menjadi yang paling besar di antara saham perbankan lainnya. Bila dihitung, BRIS sudah melejit hingga 25,29 persen dalam sebulan terakhir. Dan, terpantau sudah naik 68,99 persen dalam setahun.

Saham yang terus bullish ini menandakan kepercayaan investor yang tinggi pada BSI, baik domestik maupun asing. Terbukti pada akhir 2023 lalu, investor institusi di BSI mencapai 70 persen, atau naik 10 persen dari tahun sebelumnya 60 persen (2022).

Di sisi lain, BSI juga dinilai memiliki fundamental yang baik dengan kinerja perseroan yang kuat, diikuti dengan prospek pasar perbankan syariah yang masih terbuka luas, serta iklim perbankan Indonesia yang masih akan tumbuh baik ke depan.

Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88% (y-o-y) menjadi Rp 5,70 triliun hingga kuartal IV/2023.

Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, kontributor utama penopang kinerja positif BSI tersebut antara lain, pembiayaan yang tumbuh dua digit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta dana murah yang juga tumbuh dua digit, serta respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun