Mohon tunggu...
Indah ayu Putri purnama
Indah ayu Putri purnama Mohon Tunggu... Jurnalis

Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop "Menulis Karya Ilmiah" di Telkom University Surabaya: Langkah Awal Menuju Scientific Excellence

15 Maret 2025   06:52 Diperbarui: 15 Maret 2025   06:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit Surabaya siang itu seakan tengah menepi, memberikan panggung bagi para pencari ilmu yang berkumpul di Aula Telkom University Surabaya. Ada sesuatu yang berbeda di udara---semacam getaran yang melahirkan rasa penasaran dan semangat membara. Di tengah aula yang dipenuhi mahasiswa, seorang lelaki muda melangkah ke depan. Wajahnya memancarkan ketenangan, tetapi matanya menyala penuh gairah. Dialah Reza Aulia Akbar, sang pengelana ilmu, yang telah mengarungi lautan kompetisi akademik hingga ke negeri-negeri jauh.

Jumat itu, tanggal 28 Februari 2025, menjadi saksi pertemuan antara seorang pejuang literasi ilmiah dan para mahasiswa yang haus akan ilmu. Workshop bertajuk "Menulis Karya Ilmiah: Langkah Awal Menuju Scientific Excellence" bukan sekadar ajang duduk manis dan mencatat. Tidak. Ini adalah perjalanan, sebuah ekspedisi intelektual yang dimulai dari kisah inspiratif sang pembicara.

Di awal sesi, Reza berkisah tentang perjalanannya yang penuh lika-liku. Ia memulai langkahnya dari perlombaan sederhana, lalu tumbuh menjadi seorang akademisi yang melanglang buana membawa gagasan ke panggung dunia. Tetapi, bukan sekadar cerita kemenangan yang ia suguhkan. Tidak ada kisah tanpa perjuangan, begitu pula jalan yang ia tempuh. Reza membagikan cerita tentang bagaimana jatuh bangun dalam menulis sebuah karya ilmiah adalah bagian dari proses, seperti seorang petualang yang tak henti mencari peta menuju harta karun pengetahuan.

"Menulis karya ilmiah itu seperti petualangan Dora The Explorer," ucapnya dengan senyum penuh arti. "Kita harus menemukan masalah, menggunakan peta sebagai panduan, dan akhirnya mencapai tujuan dengan solusi yang tepat."

Seisi ruangan tertawa kecil, tetapi di balik tawa itu, ada pemahaman yang mulai tumbuh. Ilmu tidak selalu harus dikemas dalam bahasa yang berat. Kadang, kesederhanaan justru mengantarkan pemahaman yang lebih dalam.

Sesi demi sesi berlalu, dan suasana aula semakin hidup. Reza tak hanya bicara, ia mengajak peserta untuk turut serta dalam alur pembelajaran. Ia menjelaskan bagaimana menyusun latar belakang yang kuat, merumuskan masalah dengan cermat, serta mengembangkan metodologi penelitian yang kokoh. Tetapi lebih dari sekadar teori, ia menanamkan semangat. Semangat bahwa setiap tulisan, sekecil apa pun, memiliki arti.

Tak ingin sesi berlalu begitu saja, Reza menyisipkan permainan kecil. Ia membagikan "uang monopoly" bagi peserta yang berani menjawab pertanyaan dengan kritis dan cerdas. Hadiah itu bukan sekadar permainan, tetapi simbol bahwa ilmu selalu memiliki nilai---terkadang dalam bentuk uang elektronik, terkadang dalam bentuk wawasan yang akan bertahan seumur hidup.

Saat matahari mulai merangkak turun, sesi diskusi interaktif menjadi penutup yang manis. Para peserta menyampaikan pertanyaan, kegelisahan, serta harapan mereka dalam dunia akademik. Reza mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu dengan nada lembut namun berdaya, ia berpesan, "Saya berharap workshop ini bisa menjadi awal dari kebiasaan menulis yang produktif bagi mahasiswa. Jangan takut untuk memulai, karena setiap tulisan yang baik dimulai dari sebuah konsep yang sederhana."

Di ujung acara, para peserta keluar dari aula dengan langkah yang lebih ringan, tetapi dengan pikiran yang lebih berbobot. Mereka membawa pulang lebih dari sekadar catatan, tetapi juga semangat baru untuk menulis, meneliti, dan meniti langkah menuju scientific excellence.

Surabaya sore itu masih sama---jalanannya riuh, anginnya lembut. Tetapi di benak mereka yang hadir, sebuah perjalanan baru telah dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun