Assalamu'alaikumwr.wb
Pengertian filsafat pendidikan pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang terbukti dengan melihat akibat- akibat atau manfaat hasilnya secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan kegunaan praktis pengetahuan kepada individu-individu. Orang pragmatis tidak melakukan apapun yang tidak berguna bagi diri dan lembaganya, karena baginya sesuatu yang tidak berguna sebenarnya tidak benar.
Kelebihan filsafat pendidikan pragmatisme  yaitu membawa kemajuan dibidang pengetahuan, karena kebutuhan manusia yang mendesak mendorong manusia untuk menerapkan pengetahuan yang bersifat praktis. Objek yang dikaji nyata, karena pengetahuan yang diyakini kebenarannya adalah pengetahuan yang terbukti berfungsi atau berguna dalam praktik kehidupan manusia. Sedangkan kekurangan filsafat pendidikan pragmatisme ialah aliran pragmatisme lebih mengarah kepada ateisme dimana dalam aliran ini kurang mempercayai hal-hal yang metafisis dan kebenaran tunggal, sehingga manusia mendewakan akalnya dalam berkarya. Kebenaran bersifat dinamis, karena dalam pragmatisme menekankan pada praktis dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan kebutuhan setiap hari pasti berubah-ubah dengan demikian, kebenaran atau kegunaan kemaren belum tentu benar atau bergunaditerapkan hari ini dan kebenaran hari ini belum tentu jaminan kesuksesan hari esok.
Pemikiran tokoh-tokoh filsafat pragmatisme yaitu:
Charles Sander Pierce
Dalam konsepnya beliau beranggapan bahwa sesuatu berpengaruh dikatakan  bila memang memuat hasil yang praktis.pada kesempatan yang lain bahwa pragmatisme bukan metafisika dan bukan teori kebenaran.melainkan suatu teknik untuk membantu manusia memecahkan suatu  masalah.
Wiliam James
Yaitu realitas sebagaimana yang kita ketahui, pragmatism yaitu filsafat praktis karena memberikan kontrol bertindak bagi kebutuhan, keyakinan manusia untuk masa depannya.
John Dewe
Menyatakan bahwa tugas filsafat yaitu memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Dewe sendiri lebih suka menyebut sistemnya adalah instrumentalisme dalam teori intinya dewe mengembangkan sebagai berikut.
Herakleitos
Berpendapat bahwa tidak ada yang kekal dialam ini. Segala sesuatu tentu mengalami perubahan. Jadi, hakikat segala sesuatu itu ialah perubahan itu sendiri.
Sekian dari saya dan terima kasih
Wassalamu'alaikumwr.wb.