Mohon tunggu...
Income Groups
Income Groups Mohon Tunggu... Organisasi Komunitas

Indonesian Community Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bagaimana Tahapan Memulai Usaha F&B Alias Menjual Makanan & Minuman?

31 Juli 2022   14:31 Diperbarui: 31 Juli 2022   14:44 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Apa yang dimaksud F&B?
F&B adalah bisnis yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan makanan maupun minuman. Berbicara seputar bisnis F&B, ada berbagai hal yang harus dipersiapkan dan dipelajari sebelum melakukan aksi, guna meminimalisir eror yang akan terjadi dipertengahan kita membuka usaha. apa saja yang harus diperhatikan ? simak penjelasan singkat seputar bisnis F&B, yang tentunya akan sangat bermanfa'at untuk teman-teman yang akan atau sedang memulai usaha F&B.

Yang pertama tentu saja ide, apa ide bisnis yang kalian punya ? ambil contoh kita akan menjual minuman Es Kopi Susu. Disitu kita perlu menyiapkan bahan tentunya, mulai dari kopi, susu, air, cup minuman, es batu, cup seller dan lain sebagainya.

Kemudian yang kedua, kita perlu mengkalkulasi berapa bahan yang dihabiskan dalam membuat es kopi susu, hal ini biasa disebut dalam suatu usaha yaitu HPP (Harga Pokok Produksi), semisal air yang dibutuhkan kita patok harga 500 rupiah, susu 1000 rupiah, cup minuman 1000 rupiah, berarti keseluruhan 2.500 rupiah untuk setiap 1 produk yang dibuat. kemudian berapa harga yang perlu kita pasang ? sebentar, belum selesai.

Setelah selesai menyiapkan suatu produk, ada tahap selanjutnya yaitu tester. Coba kita berikan produk kita kepada orang untuk merasakan produk kita, di bab tester ini yang rekomended untuk dijadikan tester adalah seorang perempuan.

kenapa kok perempuan ? karena perempuan lebih peka dalam merasakan makanan atau minuman, diawal sebelum kita memberikan produk kita untuk tester, perlu kita tekankan kepada orang yang kita tuju agar jujur terkait rasa yang ada pada produk kita, walaupun tidak enak sekalipun, seorang tester diharuskan jujur, guna untuk mengevaluasi sampai akhirnya kita menemukan cita rasa yang pas untuk setiap menu yang akan kita jual.

nah apabila sudah dirasa cukup dan komentar dari seorang tester sudah positif, ada bab selanjutnya lagi yakni mengetahui Work Flow setiap produk, apa itu work flow ? workflow merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk memudahkan proses atau jalannya suatu pekerjaan. Dengan demikian, seluruh operasional  suatu usaha pun dapat berjalan lancar tanpa adanya suatu hambatan.

Begini penjelasan sederhana nya, 1 menu es kopi susu yang dibuat itu membutuhkan waktu berapa menit mulai pembuatan sampai selesai ? nah itulah sederhana nya penjelasan terkait workflow, dengan tujuan agar kita faham dan mengerti pada saat praktek dilapangan, bagaimana dan seperti apa yang harus kita persiapkan apabila mengalami banjir order, waktu yang diatur bisa tepat akurat dan tidak mengecewakan konsumen. Karena tidak sedikit konsumen yang jengkel apabila pada saat penyiapan suatu produk itu begitu lama. Dari trial eror suatu produk itu tadi juga akan melahirkan SOP (Standar Operasional) suatu produk agar mempermudah kita dalam menyiapkan suatu produk.

Kemudian, kita juga harus tau kapan Golden Time suatu produk, yang dimaksud Golden Time adalah waktu yang pas untuk menikmati produk kita setelah selesai disajikan, sebagai contoh berapa menit lamanya produk kita akan terasa nikmat-nikmat nya untuk disantap setelah disajikan.

Selanjutnya setelah kita menemukan suatu produk yang sudah layak dikonsumsi publik adalah menentukan harga. Kita ambil HPP dipenjelasan sebelum nya, yakni 2.500 setiap 1 produk nya, lantas berapa harga yang mau ditentukan ? selanjutnya ada bab analisis pasar, kita lihat dilingkungan kita usaha yang sama juga menjual es kopi susu yang sejenis, semisal kompetitor pada umum nya menjual diharga 5000 rupiah, maka itulah harga yang pas untuk kita jual. Boleh lebih murah dibawah itu, tapi jangan terlalu jauh dengan harga pada umum nya, dikhawatirkan merusak harga pasaran suatu produk.

Sedikit menyinggung usaha diluar F&B seperti menjual produk berbentuk barang, disitu ada kententuan yang harus dita'ati oleh setiap distributor atau reseller, hal ini biasa disebut HET (Harga Eceran Terendah), guna menciptakan persaingan pasar yang sehat.

Kembali kepada penjelasan seputar F&B, setelah selesai menemukan harga yang pas langkah selanjut nya adalah bagaimana menciptakan nuansa baru dalam usaha kita, agar terlihat dan terasa berbeda dengan penjual yang lain nya. Lantas apa saja hal yang bisa menjadi pembeda dengan usaha kita ?

banyak hal, menyesuaikan apa usaha yang sedang kita jalankan. Disini saya akan menjelaskan hal-hal yang biasa diterapkan pada usaha umum nya. Pertama dari pelayanan, didalam pelayanan bisa menjadi trik yang mutakhir dalam menarik konsumen, bahkan tidak sedikit dari konsumen yang kembali membeli produk kita bukan karena rasa, melainkan karena pelayanan kita, terkait teknis bagaimana pelayanan yang maksimal untuk konsumen sepertinya terlalu panjang apabila saya menjelaskan semua nya disini, tapi saya akan memberikan dua opsi.

Opsi yang pertama adalah mencari referensi sebanyak mungkin dari internet atau sosial media, kemudian opsi yang ke dua dengan cara riset ke usaha-usaha yang lain. Dan bedakan bagaimana penampilan dan pelayanan yang ada disetiap usaha-usaha yang berbeda tersebut, ambil dan contoh yang baik kemudian diterapkan diusaha kita.

Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang mau kita terapkan, tentunya jangan lupakan kita hidup di era digital. Bagaimana cara nya produk didaftarkan di jasa pelayanan seperti Go Food, Grab Food dan lain sebagainya.

Ada bab yang lumayan  rumit apabila difikirkan, namun akan selesai apabila dikerjakan, yakni bagaimana melahirkan fanatisme konsumen pada produk kita, bagaimana caranya kita mendapatkan repeat order seterusnya dan terus mendapatkan konsumen-konsumen baru.

Disini ada hal menarik, ada beberapa pengusaha yang memiliki prinsip "gapapa yang beli dikit, yang penting sekali beli langsung beli banyak". Ini tidak salah, namun kurang tepat apabila diterapkan, kenapa kurang tepat ? apa salah nya konsumen banyak dan pemesanan juga banyak ? maka dari itu didalam wirausaha kita akan menemukan banyak slogan-slogan menarik seperti contoh "bersyukur boleh, gampang puas jangan." Menarik bukan ?

tujuan nya adalah agar kita terus mengembangkan usaha kita sampai pada tahap yang tidak ditentukan mengikuti siklus zaman, dan agar tidak stuck disitu-situ saja, bahkan kita harus memiliki semangat untuk mengekspansi usaha kita ke berbagai macam daerah atau bahkan luar negeri, seperti contoh Mc Danold, Starbuck Dan lain sebagainya.

Kembali pada penjelasan, yaitu perbanyak konsumen, bukan gampang puas dengan pencapaian konsumen sedikit tapi pesan-nya banyak. Karena suatu usaha juga akan bergerak masif apabila banyak konsumen nya, produk kita akan ditawarkan secara cuma-cuma oleh konsumen baik lewat mulut ke mulut atau sosial media yang dimiliki konsumen.


Kemudian penjelasan selanjutnya adalah tertib menagemen keuangan, kita harus tertib memisahkan mana keuntungan, mana modal, mana gaji karyawan, mana hak kita, mana uang untuk mengembangkan suatu usaha.

Sebenarnya akan sangat banyak pelajaran yang perlu kita gali lebih dalam, didalam usaha F&B. Tapi cukup sekian dahulu yang saya jelaskan secara singkat bagaiman usaha seputar F&B, terkait hal-hal yang lain nya kalian pasti akan menemukan nya sendiri seiring berjalan nya waktu. Pada intinya adalah lakukan terlebih dahulu, aksi terlebih dahulu, Karena suatu Ide akan terlihat sempurna apabila dijalankan.

Sekian Dari Saya untuk penjelasan Usaha Seputar F&B, Semoga bermanfaat dan SALAM SUKSES UNTUK KITA SEMUA !!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun