Mohon tunggu...
Inay Ka
Inay Ka Mohon Tunggu... Model - Mahasiswa

Love Myself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Digital Menjadi Penopang Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19, Khusunya bagi Remaja

23 Januari 2021   07:17 Diperbarui: 23 Januari 2021   07:18 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalian tau tidak sih, apa itu ekonomi digital? Ekonomi digital biasa di sebut dengan ekonomi internet, ekonomi baru, atau bahkan ekonomi web. Ekonomi digital mengacu pada ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital. Dengan adanya ekonomi digital, kegiatan yang dilakukan dalam dunia bisnis pasti akan lebih mudah. Ekonomi digital juga membuat berbagai aktivitas menjadi jauh lebih efisien, ramah inovasi, dan bisnis modelnya bisa beraneka ragam. Ekonomi digital juga mempunyai ruang berkembang dan menciptakan level playing fields yang sama untuk semua orang. Selain itu, ekonomi digital juga ikut mendorong adanya inklusi sehingga semua orang bisa mendapatkan layanan tanpa harus bertatap muka.

Hampir satu tahun sudah pandemi Virus Covid-19 ini berada di Indonesia. Di Indonesia, kasus pertama Virus Covid-19 terkonfirmasi pada tanggal 2 Maret 2020 dan hanya dalam waktu yang singkat penyebaran Virus Covid-19 sudah meluas di setiap Provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini benar-benar sangat mengganggu aktivitas setiap seseorang, dalam hal pendidikan, pekerjaan, perdagangan, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan lainnya. Pemerintah membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, sehingga hal ini menjadi masalah dalam setiap orang, namun tetap harus dilaksanakan demi memutus rantai Virus Covid-19. Kegiatan PSBB menegaskan kembali tentang pembatasan-pembatasan aktivitas sosial. Hal ini dikarenakan Virus Covid-19 ini sangat mudah menular, khususnya melalui interaksi yang berdekatan.

Pada masa PSBB, semua aktivitas seseorang dibatasi dan di himbau untuk tidak berpergian keculai memang sangat diperlukan. Hal ini terutama berlaku di tempat-tempat umum yang berpotensi menimbulkan keramaian seperti pusat perbelanjaan, transportasi publik, tempat peribadatan, bahkan fasilitas kesehatan. Tidak dapat dipungkiri situasi seperti ini berdampak besar pada kehidupan semua orang, terutama pada perekonomian. Oleh karena itu, pemerintah berusaha mencari jalan altertanif dengan melakukan PSBB secara bertahap untuk bisa menyelamatkan perekonomian, dengan cara beradaptasi. Masa adaptasi bisa diartikan sebagai kebiasaan baru perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal di tengah masa pandemi. Masa adaptasi ini sebagai suatu tatanan baru yang memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan Virus Covid-19. Seseorang dapat melaksanakan aktivitasnya seperti biasa, namun tetap mengikuti protokol kesehatan, guna menghindari bertambahnya Virus Covid-19.

Pada masa pandemi Virus Covid-19 seperti ini, Ekonomi digital menjadi penolong utama untuk meningkatkan perekonomian yang sedang di alami oleh setiap orang, khususnya para remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas (SMA) dan tidak ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Biasanya para remaja ini kesulitan mendapat pekerjaan, apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini. Dampak dari masa pandemi seperti ini biasanya untuk mencari pekerjaan saja sangat sulit, bahkan dari perusahaan-perusahaan banyak sekali yang terkena pengurangan karyawan secara sepihak. Tentunya hal ini menjadi salah satu hal yang berdampak pada perekonomian seseorang. Apalagi bagi mereka yang hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) ekonomi digital ini dianggap sangat membantu. Mereka berinisiatif untuk berjualan secara online, entah itu berjualan barang, pakaian, makanan, make up, dan masih banyak lagi.

Contohnya saja dengan berjualan online lewat media sosial, seperti akun Instagram, Whatshapp, Facebook, Shopee, Tokopedia, Lazada dan masih banyak lagi. Dengan berjualan online, selain bisa mendapatkan keuntungan dan pendapatan, hal ini bisa menjadi sangat mudah di terapkan bagi para remaja tanpa harus bertatap muka dengan para pembeli. Bahkan dengan berjualan online seseorang tersebut mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya. Hal ini sangat tidak merugikan bagi para penjual dan pembeli. Mereka bisa melakukan transaksi secara online tanpa harus bertatap muka dan tidak menambah jumlah angka Virus Covid-19. Menurut para remaja, dengan mereka berjualan secara online selain mudah, mereka juga dapat memperoleh penghasilan dan keuntungan yang cukup besar, sehingga mereka dapat bertahan hidup di masa pandemi ini hanya dengan berjualan secara online.

Tentunya ekonomi digital di masa pandemi ini sangat membantu aktivitas seseorang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami peningkatan selama masa pandemi. Dimana seseorang banyak yang memanfaatkan ekonomi digital, seperti jual beli yang di lakukan secara online. Platform belanja online sangat dipercaya menjadi ladang usaha baru bagi mereka yang terdampak Virus Covid-19. Terlebih lagi karena adanya kebijakan PSBB dari pemerintah yang memaksa mereka untuk tetap beraktivitas dari rumah saja. Ekonomi digital sangat membantu perekonomian yang ada di Indonesia khususnya pada masa pandemi seperti sekarang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun