Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sulut Pelita Ramadhan agar Cahayanya Tetap Menyala Tidak Padam sebelum Berkembang

9 Maret 2024   09:02 Diperbarui: 9 Maret 2024   09:06 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulut Pelita Ramadhan Agar Cahayanya Tetap Menyala Tidak Padam Sebelum Berkembang 

"Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kamu sekalian untuk berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka Jahanam dikunci, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan kebaikannya, maka luputlah semua kebaikannya." (Muttafaq 'Alaih)

                                                                                                                     Dok. Tribunnews.com

Besok lusa kita  akan memasuki akademi arena pertandingan di bulan Ramadhan. Lho kok disebut pertandingan? Memangnya apa yang dipertandingkan?

Begitulah kira-kira pertanyaan mendasarnya. Baik, jika kita melihat dengan cermat bulan Ramadhan itu  sudah masuk fase pertandingan artinya harus sudah dipersiapkan bekal untuk menjadi juara baik kesehatan fisik, mental, semangat  spiritual, dan niat yang kuat untuk mencapai juara.

Nah bukankah  pelatihannya sudah dilakukan di bulan-bulan sebelumnya,  kalau begitu untuk menjadi sang juara berarti harus ada yang dikalahkan. Lho, lalu musuhnya siapa ? anak kecil dengan penuh keheranan bertanya?

Ini hanya sebuah analogi. Kalau dalam ring tinju maka bagaimana caranya  bisa menjatuhkan lawan atau musuh dalam satu pukulan  bisa meng KO kan lawan ke dalam kanvas. Jika kita tidak ingin dikalahkan itu hanya berlaku  dalam pertandingan olah raga tinju, tetapi musuh dalam arena  Ramadhan yang harus dikalahkan bukan orang lain tetapi  justru musuhnya diri sendiri yang harus dikalahkan dengan menghilangkan segala sikap yang menjadi virus negative dalam diri seperti sikap sombong, angkuh, takabur, pemarah, egois, riya, abai terhadap sesama, tidak bersyukur, tidak sabar, tidak jujur, tidak ikhlas.

<aka  melalui arena Ramadhan semua virus negative  pada manusia harus menguap sehingga semua virus negative dapat berubah dari pemarah menuju pemaaf, dari merampas menuju berbagi, dari menyulitkan menuju kemudahan, dari kejumudan dan berpikir picik, sempit menuju syumuliyah fiqriyah (berpikir luas), dari kekerasan menuju kelembutan, dari sikap berlebihan menuju kesederhanaan, dari sikap fanatisme menuju toleransi, saling menghargai atas keragaman yang ada, dari perpecahan menuju ukhuwah, dari memperluas masalah menuju menghilangkan perbedaan.

Melalui puasa kita menjadi orang yang pemaaf, tawadhu, sederhana, memiliki sikap  empati, memiliki sikap sabar, memilki sikap ikhlas, semangat untuk berbagi, bersikap jujur, dan selalu bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan itulah sejatinya untuk memenangkan sang juara dalam arena Ramadhan  

Dok. Tempo.co
Dok. Tempo.co

Begitu banyak keistimewaan yang Tuhan berikan di bulan Ramadhan acapkali   sebelum masuk arena saja  bayangannya  sudah menari- nari di setiap  kedipan mata, keistimewaannya selalu hadir dalam bathin yang fana, terbayang sekumpulan hamba di masjid-masjid, dan musholla mensujudkan diri dalam ringkih  istigfar sebagai pengakuan  tulus teramat banyak diri ini berlumuran dosa  memohon ampunan atas segala kesalahan dan dosa. Bahkan saking lezatnya menjalankan ibadah puasa  kita  begitu mudah  mengusir rasa lapar dan haus karena kedalaman akan cintanya kita berusaha agar  tak satupun dari hari yang dilalui sebulan penuh kecuali dengan investasi amal kebaikan terlebih saat pahala dilipat gandakan, pintu syurga dibuka dan pintu neraka ditutup sebagaimana sabdanya:

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika bulan Ramadhan datang pintu-pintu syurga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu." 

Dengan begitu kita harus tetap  menyulutkan  pelita cahaya dalam diri  masing-masing, serta merawat cahaya itu agar tetap menyala  disepanjang bulan  Ramadhan jangan sampai cahaya pelita ramadhan padam sebelum berkembang sehingga tetap dapat memberikan cahaya dalam kegelapan.

Dok. Tokopedia
Dok. Tokopedia

Atas segala keistimewaan bulan  Ramadhan  seharusnya dapat menggetarkan hati untuk segera bangkit  bercumbu dalam kedalaman lezatnya menjalankan ibadah puasa  jangan larut dengan membiarkan hati diliputi syahwat kotor malas mengukir dengan lukisan amal  kebaikan yang akan menjadi prasasti abad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun