Mohon tunggu...
Amara S
Amara S Mohon Tunggu... Auditor - Pegawai Swasta

Belajar Hal-Hal Yang Baru Membuat Hidup Lebih Hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menunggu 13 Tahun Dulu, Lanjut Kuliah Kemudian

1 November 2020   18:12 Diperbarui: 1 November 2020   19:55 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

     Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia sudah semakin tinggi sekarang ini. Berbeda dengan beberapa puluh tahun sebelumnya. Zaman sekitar tahun 2000-an awal, pendidikan sampai level S1 rasanya sudah cukup di lingkungan masyarakat sekitar saya. Beberapa teman yang langsung melanjutkan pendidikan S-2 adalah yang memang orientasinya adalah menjadi akademisi. Berbeda dengan zaman sekarang ini, jenjang pendidikan S-2 merupakan hal yang biasa. Banyak kaum muda yang langsung meneruskan pendidikan ke jenjang S-2 ketika tamat jenjang S-1.

     Kata "terlambat" mungkin tepat dialamatkan ke saya. Saya menempuh pendidikan S-2 setelah 13 tahun menyelesaikan jenjang S-1. Jangan kaget yah...!. Ada banyak pertimbangan untuk memutuskan tentunya. Mulai dari pertimbangan masalah waktu, keluarga dan pekerjaan. Sebagai ibu rumah tangga yang berstatus pegawai swasta tentunya porsi waktu untuk urusan kuliah terbatas. Selain itu pertimbangan kemampuan saya untuk penyesuaian atas pola perkuliahan sekarang menimbulkan keraguan tersendiri  Bagaimana saya bisa mengikuti perkuliahan dengan anak-anak generasi milenial..?

     Akhir tahun 2017 akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di salah satu universitas yang merupakan almamater saya. Kalau melihat ke belakang lagi, tidak ada faktor yang kuat untuk mendorong saya dalam memutuskan bersekolah lagi. Tapi yang saya ingat, pada masa itu ada keinginan untuk memulai sesuatu hal yang baru  dalam hidup saya yaitu kuliah lagi. Walaupun ada kegalauan, saya berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba.

     Singkat cerita, akhirnya saya lulus dalam ujian penerimaan mahasiswa baru. Akhir bulan Februari 2018, saya mulai kuliah. Benar saja seperti bayangan saya, hari pertama kuliah saya bertemu dengan teman-teman kuliah yang usianya terpaut jauh. Bahkan ada beberapa yang baru tamat kuliah, langsung lanjut S-2. Untung saja mereka tidak memanggil saya dengan sebutan "tante".

     Tugas perkuliahan pertama akhirnya tiba. Tugas terkait IT, dan mulailah muncul kembali kegalauan apakah keputusan saya tepat. Walaupun jurusan saya bukan IT, tapi ada mata kuliah yang terkait sistem informasi yang terkait teknologi. Sejak dulu saya tidak menaruh minat terkait topik tersebut. Saya mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas pertama tersebut, apalagi juga belum terbiasa dengan tugas- tugas kuliah. Namanya juga tugas pertama.

     Tugas tersebut akhirnya dapat juga diselesaikan. Kebetulan  tugas tersebut ada tugas kelompok, dan teman satu kelompok banyak berperan. Tentu saja saya juga ada kontribusi. Rintangan pertama akhirnya dapat dilewati... 

     Dari hari ke hari rasanya perkuliahan semakin menyenangkan. Bukan karena gampang melewatinya. Tapi karena saya sudah bisa menyesuaikan diri dengan ritme yang ada. Rasanya setiap waktu sangat berharga. Setiap waktu saya pergunakan sebaik mungkin.     Saat office hour, saya menjalankan tugas saya sebagai pegawai swasta. Bisa dikatakan hampir tidak pernah saya mempergunakan office hour untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Selain memang karena saya berusaha menjaga integritas, pekerjaan saya yang padat tidak memungkinkan hal itu. Paling saya akan izin cuti apabila ada tugas perkuliahan yang tidak bisa selesai sampai target date.Saya biasanya hanya permisi keluar kantor, jika harus ketemu dosen karena memang waktunya tidak dibawah control saya.

     Satu perubahan lainnya yang saya rasakan adalah saya menjadi pelanggan setia transportasi online roda dua. Saya tidak bisa mengendarai kendaraan roda empat ataupun roda dua. Saya sangat tergantung dengan suami dalam hal transportasi. Salah satu target saya ke depannya adalah bisa membawa kendaraan. Tah kapan akan terealisasi...

     Kembali lagi ke cerita perkuliahan, transportasi online roda dua menjadi teman setia. Ada pesan yang sama yang selalu saya sampaikan ke driver sebelum berangkat. "Saya sedang buru-buru, tapi hati -hati dan jangan langgar lampu merah".Bayangkan saja, saya berangkat dari kantor pukul 17:00 WIB, untuk perkuliahan di jam yang sama. Tentu saja saya selalu terlambat, kebetulan 1 hari setiap minggunya saya ada perkuliahan pukul 17:00 WIB.

     Akhirnya masa menyusun tesis telah tiba. Bingung awalnya untuk pemilihan judul. Terus terang masa penyusunan tesis membebani saya. Mulai dari judul yang tepat, pengerjaan, pengolahan data statistik dan konsultasi dengan dosen. Di masa tersebutlah rasanya waktu itu sangat tak ternilai harganya. Bagaimana saya bisa menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga, karyawan dan mahasiswa?

     Saya masih ingat, bagaimana sampai larut malam saya mengerjakan tesis.. Pagi harinya singgah dulu ke kampus sebelum ke kantor. Kadang saya harus menunggu petugas pemegang kunci ruangan pasca sarjana. Setelah meletakkan tesis di meja dosen, baru berangkat ke kantor. Untungnya tidak telat masuk kantor walaupun jamnya pas-pasan. Sore harinya kadang harus ke kampus lagi di hari yang sama jika tesis sudah direvisi. Transportasi online roda dua tetap jadi teman setia yang mengantar...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun