Mohon tunggu...
Imron Rosadi
Imron Rosadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kapan kita mulai bodoh ?.....\r\n....saat kita mulai merasa pandai dan berhenti membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kyai Asy'ari, Guru dari Semua Kyai

4 Oktober 2012   12:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak banyak orang tahu kenapa Kyai Asy'ari disebut dengan panggilan kyai Guru. Ulama legendaris yang oleh sebagian masyarakat Kendal dan sekitarnya diyakini sebagai waliyullah ini.

Sebutan Kyai guru konon bermula dari seorang raja Mataram yang ketika itu sedang mengumpulkan seluruh kyai - kyai yang ada di pulau Jawa. Sang Raja mempersilahkan seluruh tamu untuk menikmati hidangan yang telah disediakan, dan seluruh tamupun menikmatinya padahal konon pada waktu itu ada di bulan Puasa. Mereka beranggapan titah raja adalah segalanya , seluruh perintah raja harus dituruti kalau tidak bakal kena hukuman dari sang raja.

Namun ada satu Kyai yang menolak untuk makan, dia adalah Kyai Asy'ari . Sang rajapun murka, dia bertanya pada sang Kyai," kenapa kamu tidak mau makan hidangan yang telah disediakan, Apakah kamu tidak takut akan hukumanku?" , namun dijawab oleh Kyai Asy'ari " Aku hanya takut pada Allah".

Rajapun tertegun mendengar jawaban tersebut dan oleh sang raja, Kyai Asy'ari dijuluki sebagai Kyai Guru yakni guru para kyai-kyai yang dengan teguh pendiriannya menentang perintah raja  hanya untuk mencari ridho Allah SWT.

Kyai Guru diyakini sebagai pendiri pesantren yang pertama di Kaliwungu Kab. Kendal. Pesantren - pesantren tersebut berkembang dengan pesat hingga mencapai  ratusan  hingga Kaliwungu dijuluki sebagai Kota Santri sampai sekarang.

Dan kini tim penelusuran sejarah Kyai Guru sedang bekerja untuk meneliti lebih jauh tentang sosok Kyai Guru. Tidak hanya ditinjau dari sisi religinya tapi juga mencangkup seluruh aspek baik sosial politik maupun budaya dan ekonomi. Tim ini dibentuk oleh Yayasan Masjid Besar Al Muttaqin Kaliwungu dan didukung oleh ahli sejarah dari Universitas Diponegoro. Mohon do'a restunya agar tim ini dapat bekerja dengan baik dan bisa membawa manfaat bagi kita semua,  Amiin.

Imron Rosadi

wassalam



Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun