Demak, 12 Oktober 2025 --- Suasana ceria dan penuh tawa menghiasi Aula Desa Jamus pada Minggu pagi, ketika Tim PPK Ormawa IMM AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar kegiatan "Kelas Mendongeng" bersama UPT Perpustakaan Unimus.
Acara yang dipandu oleh pendongeng dan edukator anak Dr. Mohhamad Kusyanto, ST., MT (atau yang akrab disapa Kak Kus) ini diikuti oleh sekitar 40 peserta, terdiri dari pelajar mulai tingkat TK hingga SMK, serta guru-guru TK di sekitar wilayah Desa Jamus.
Begitu kegiatan dimulai, suasana aula langsung berubah menjadi riuh namun hangat. Kak Kus membuka sesi dengan gaya bercerita yang ekspresif dan penuh energi. Melalui karakter boneka tangan yang ia bawa, Kak Kus menyampaikan dongeng edukatif tentang anak yang rajin dan mandiri, mengajak anak-anak untuk belajar nilai tanggung jawab dan kemandirian dengan cara yang menyenangkan.
Tidak hanya mendengarkan, para peserta juga diajak ikut berinteraksi, tertawa, menjawab pertanyaan, hingga menirukan ekspresi dari tokoh dalam cerita. Bahkan beberapa guru pun ikut larut dalam suasana, menikmati cara penyampaian Kak Kus yang ringan tapi sarat pesan moral.
Menariknya, dalam sesi kedua, beberapa perwakilan dari pelajar SD Desa Jamus juga tampil membawakan dongeng fabel menggunakan boneka tangan hasil karya anak-anak Desa Jamus. Boneka tersebut merupakan hasil pelatihan pembuatan alat peraga mendongeng yang sebelumnya difasilitasi oleh Tim PPK Ormawa IMM AR Fachruddin.
"Saya berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan secara rutin. Dan jika memungkinkan, malah kami inginnya temen-temen tim PPK yang datang ke sekolah untuk membudayakan literasi dengan cara menyenangkan seperti ini," ujar Wulan, guru pembimbing dari TK Al-Asyar.
Melalui kegiatan ini, Tim PPK IMM AR Fachruddin ingin menumbuhkan kecintaan terhadap membaca dan mendongeng sejak dini, sekaligus memperkuat karakter anak-anak Desa Jamus melalui kegiatan edukatif yang berbasis ekspresi dan imajinasi.
Kegiatan "Kelas Mendongeng" ini juga menjadi bentuk keberlanjutan dari program Pusat Belajar Literasi yang digagas oleh tim PPK, di mana kegiatan literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi juga mengembangkan kemampuan bercerita dengan media kreatif seperti boneka tangan.