Mohon tunggu...
IMM A.R. Fachruddin
IMM A.R. Fachruddin Mohon Tunggu... IMM AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Semarang

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat A.R. Fachruddin adalah organisasi mahasiswa yang bergerak pada ranah kemahasiswaan, keagamaan dan kemasyarakatan. Sebagai salah satu komisariat di Universitas Muhammadiyah Semarang secara struktural Komisariat A.R. Fachruddin berada di lingkup IMM Cabang kota Semarang. IMM A.R. lahir pada tanggal 2 November 2019. Pada awalnya IMM A.R. merupakan bagian dari IMM Ahmad Dahlan bersama dengan Fakultas Teknik, Namun pada Musyawarah Komisariat Ahmad Dahlan yang ke-4 Fakultas Bahasa dan Budaya Asing resmi mendirikan Komisariat IMM A.R. Fachruddin. Seiring berjalannya waktu dan adanya penggabungan Fakultas Bahasa dan Budaya Asing dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora keanggotaan IMM A.R Fachruddin bertambah dari Program Studi Pendidikan Kimia dan Pendidikan Matematika yang awalnya hanya Pendidikan Bahasa Inggris dan Sastra Inggris pada Musyawarah Komisariat IMM A.R Fachruddin ke- 4 pada tanggal 11-12 November 2023. Kegiatan utama organisasi ini diarahkan pada wilayah kelompok kreatif (Creative Minority) pembinaan kaderisasi dan intelektualitas.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

PPK IMM AR Fachruddin Bersama UPT Perpustakaan Unimus Ajak Anak Desa Jamus Belajar Lewat Cerita

15 Oktober 2025   03:40 Diperbarui: 15 Oktober 2025   01:05 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi mendongeng bersama Kak Kus (sumber: PPK Ormawa IMM AR Fachruddin)

Demak, 12 Oktober 2025 --- Suasana ceria dan penuh tawa menghiasi Aula Desa Jamus pada Minggu pagi, ketika Tim PPK Ormawa IMM AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar kegiatan "Kelas Mendongeng" bersama UPT Perpustakaan Unimus.

Acara yang dipandu oleh pendongeng dan edukator anak Dr. Mohhamad Kusyanto, ST., MT (atau yang akrab disapa Kak Kus) ini diikuti oleh sekitar 40 peserta, terdiri dari pelajar mulai tingkat TK hingga SMK, serta guru-guru TK di sekitar wilayah Desa Jamus.

Begitu kegiatan dimulai, suasana aula langsung berubah menjadi riuh namun hangat. Kak Kus membuka sesi dengan gaya bercerita yang ekspresif dan penuh energi. Melalui karakter boneka tangan yang ia bawa, Kak Kus menyampaikan dongeng edukatif tentang anak yang rajin dan mandiri, mengajak anak-anak untuk belajar nilai tanggung jawab dan kemandirian dengan cara yang menyenangkan.

Tidak hanya mendengarkan, para peserta juga diajak ikut berinteraksi, tertawa, menjawab pertanyaan, hingga menirukan ekspresi dari tokoh dalam cerita. Bahkan beberapa guru pun ikut larut dalam suasana, menikmati cara penyampaian Kak Kus yang ringan tapi sarat pesan moral.

Boneka peraga yang digunakan oleh Kak Kus ketika mendongeng (sumber: PPK Ormawa IMM AR Fachruddin)
Boneka peraga yang digunakan oleh Kak Kus ketika mendongeng (sumber: PPK Ormawa IMM AR Fachruddin)

Menariknya, dalam sesi kedua, beberapa perwakilan dari pelajar SD Desa Jamus juga tampil membawakan dongeng fabel menggunakan boneka tangan hasil karya anak-anak Desa Jamus. Boneka tersebut merupakan hasil pelatihan pembuatan alat peraga mendongeng yang sebelumnya difasilitasi oleh Tim PPK Ormawa IMM AR Fachruddin.

"Saya berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan secara rutin. Dan jika memungkinkan, malah kami inginnya temen-temen tim PPK yang datang ke sekolah untuk membudayakan literasi dengan cara menyenangkan seperti ini," ujar Wulan, guru pembimbing dari TK Al-Asyar.

Melalui kegiatan ini, Tim PPK IMM AR Fachruddin ingin menumbuhkan kecintaan terhadap membaca dan mendongeng sejak dini, sekaligus memperkuat karakter anak-anak Desa Jamus melalui kegiatan edukatif yang berbasis ekspresi dan imajinasi.

Dokumentasi bersama setelah kelas mendongeng (sumber: PPK Ormawa IMM AR Fachruddin)
Dokumentasi bersama setelah kelas mendongeng (sumber: PPK Ormawa IMM AR Fachruddin)

Kegiatan "Kelas Mendongeng" ini juga menjadi bentuk keberlanjutan dari program Pusat Belajar Literasi yang digagas oleh tim PPK, di mana kegiatan literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi juga mengembangkan kemampuan bercerita dengan media kreatif seperti boneka tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun