Mohon tunggu...
Imertomo Saptomo
Imertomo Saptomo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tukan bikin kaos suka sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alasan Paling Tepat Menyerang Malaysia

26 Agustus 2010   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:42 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca Koran online dan meonton berita televisi akhir-akhir ini banyak sekali dipenuhi oleh berita perseteruan “saudara serumpun” Malaysia-Indonesia. Hubungan yang makin memanas akhir-akhir ini seperti yang banyak diketahui adalah karena penangkapan tiga orang pegawai DKP oleh polisi Malaysia sesaat setelah ketiganya menangkap tujuh orang pencuri ikan di wilayah Indonesia.

Kedua pihak mengklaim bahwa tindakan mereka benar, karena keduanya menganggap TKP berada diwilayah kedaulatannya. Jadi siapa yang jujur saya juga nggak tahu.

Saking emosinya sebagai warga negara dengan nasionalisme super tinggi, aktifis Bendera berdemo di depan kedubes Malaysia, mereka membakar bendera dan membuang kotoran manusia (saya juga nggak tahu punya siapa?) ke dalam pagar keduataan.

Menlu Malaysia bereaksi, dia menganggap orang Indonesia sudah keterlaluan, dan dia berujar bahwa kesabaran kami hampir habis. Dia mengatakan juga bahwa kami adalah korban dari masalah internal politik Indonesia (nah, ini menurut saya ada benarnya).

… terakhir sang menlu megatakan akan menimbang untuk segera mengeluarkan travel warning dengan tujuan Indonesia.

Makin anget.

Kembali ke aktifitas saya yang suka membaca berita online di Internet… plus komentator-komentatornya…ini adalah yang paling menarik, bagaimana rasa nasionalisme baik sempit atau luas atau juga bijak tercampur aduk disini.

…”ayo kita perang dengan malon*….! PANAS

…”kita punya Pindad mosok nggak berani sih…. Hajar Malingsia!!!” MAKIN PANAS

….”give more wise…kita bangsa yang beadab”lumayan agak adeeeem …

.

.

Kemarahan nyata muncul dari sebagian besar pembaca, dalam hati saya kemarahan juga muncul, sangat marah Ingin rasanya kita segera perang dengan negara tetangga itu.

Saya berharap perang cepat usai mungkin seminggu saja. Saya berharap Malaysia dengan mudah mengalahkan kita, semua para pemimpin yang korup di negeri ini menjadi pahlawan nasional karena terbunuh. Malaysia pulang, dan kita menjadi negara yang benar-benar baru.

Seandainya kita semakmur mereka, kita sepertinya nggak sepemarah ini.

.

HIDUP INDONESIA.

.

*Malon = sepertinya kata baru untuk mengejek orang Malaysia, lebih kepada balasan karena orang Malaysia mengejek orang Indonesia dengan kata Indon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun