Batang, 5 Agustus 2025 - Dalam upaya mendukung pencegahan stunting di tingkat desa, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam Program UNNES GIAT 12 Desa Kambangan aktif menjadi kakak asuh dalam kegiatan posyandu dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Dusun Kambangan Utara, Desa Kambangan, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
Kegiatan ini berlangsung sejak awal Juli hingga akhir Agustus 2025, sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES, bekerja sama dengan pemerintah Desa Kambangan serta kader kesehatan posyandu sebagai mitra lapangan.
Mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Kambangan turut mendampingi kegiatan posyandu berupa penimbangan balita dan pembagian makanan berat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang rutin dilakukan sejak Senin hingga Sabtu oleh kader kesehatan desa. Pada hari Minggu, para mahasiswa hadir langsung, tidak hanya sebagai relawan, tetapi juga sebagai pendamping yang mengajak warga untuk lebih sadar pentingnya gizi dan pemantauan tumbuh kembang anak.
Dalam praktiknya, mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Kambangan turut membantu proses registrasi, pengukuran lingkar lengan, lingkar kepala, tinggi dan berat badan, penataan makanan, hingga berinteraksi hangat dengan ibu-ibu dan anak-anak. Mereka hadir bukan hanya sebagai relawan teknis, tetapi sebagai sosok kakak asuh yang mengedukasi dan menyemangati warga untuk menjaga kesehatan anak secara konsisten.
"Kami datang bukan sekadar membantu, tapi ingin menjadi bagian dari perjalanan sehat anak-anak di sini. Sebagai kakak asuh, kami ingin kehadiran kami menambah semangat para ibu dalam mengikuti kegiatan posyandu," ujar Imelga Agnesia, salah satu mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Kambangan.
Kehadiran mahasiswa ternyata mendapat sambutan positif dari warga dan kader kesehatan. Para ibu merasa lebih diperhatikan, balita pun terlihat lebih ceria. Bahkan kader posyandu merasa sangat terbantu.
"Adik-adik mahasiswa ini sangat membantu. Biasanya kami kewalahan kalau banyak peserta, apalagi pas penimbangan. Tapi dengan mereka ikut turun tangan, semuanya jadi lebih ringan dan warga juga lebih semangat ikut kegiatan," tutur Bu Komariyah, kader posyandu Dusun Kambangan Utara.