Mohon tunggu...
Siti Masriyah Ambara
Siti Masriyah Ambara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemimpi dengan banyak keterbatasan

Perempuan pekerja lepas yang mencintai Indonesia dengan segala dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jadi Bapak Rumah Tangga, Kenapa Tidak?

8 April 2020   19:22 Diperbarui: 8 April 2020   19:36 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

2. Daripada bayar pengasuh anak, kenapa tidak ayah saja dirumah?

Jika memang secara nominal gaji suami lebih kecil dari istri kenapa tidak ayah saja yang mengasuh anak di rumah. Daripada menghabiskan uang untuk membayar pengasuh dengan tidak ada pengawasan memadai, akan lebih baik jika suami mengalah. 

Istri pun akan lebih tenang bekerja di luar karena tahu sang anak ada dalam asuhan dan pengawasan salah satu orang tuanya. Pulang ke rumah pun pikiran lebih relax, yang biasanya harus mencek pekerjaan rumah anak atau membereskan rumah, karena suami ada di rumah, istri bisa menikmati istirahat dengan tenang dan maksimal.

3. Memiliki pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah

Saat ini banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan bantuan teknologi. Ada banyak lelaki yang memiliki kemampuan memaksimalkan pekerjaan dari rumah tanpa harus berkantor. 

Tentunya ini juga mengharuskan para bapak rumah tangga untuk mengatur waktu dengan bijak antara menyelesaikan pekerjaan dengan tugas domestiknya.  

Tentu saja, pertukaran peran ini hanya akan mungkin terjadi jika ada beberapa situasi mendukung seperti :

1. Kedua pasangan, istri dan suami, memahami bahwa pertukaran peran bukan berarti ada pihak yang dikalahkan. Justru kesepakatan bertukar peran ini harus atas dasar saling mendukung dan menghormati kapasitas masing-masing.

 Lelaki menghargai potensi istri di tempat kerja yang mungkin akan lebih maksimal jika bisa fokus tanpa harus pusing urusan domestik. Istri tetap menghargai suami sebagai partner rumah tangga yang setara.

2. Kepercayaan tinggi bahwa pertukaran peran adalah hal terbaik yang bisa memaksimalkan potensi satu sama lain yang pada ujungnya akan membawa kebahagiaan. Anak terjaga kondisinya dirumah bersama ayah yang siap siaga mendidik, menjaga dan merawat. 

Istri bahagia di tempat kerja karena tahu anak dan rumah ada yang menjaga. Suami pun tidak turun wibawa karena istri tetap menjadikannya sandaran untuk berbagi keluh kesah.

Kalau anda bagaimana? bapak rumah tangga, yes or no?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun