Mohon tunggu...
Imaz Mustika
Imaz Mustika Mohon Tunggu... Guru - Menulislah, agar tidak lupa dan tidak dilupakan.

A simple mother with a great dream.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gunting, Pisau Serta Mitos yang Membahayakan

8 Maret 2018   19:20 Diperbarui: 8 Maret 2018   19:41 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GUNTING, PISAU SERTA MITOS YANG  MEMBAHAYAKAN

Suatu hari aku menengok seorang tetangga yang baru saja melahirkan. Rumahnya berada persis di belakang komplek perumahan. Dua tahun lalu  suami istri yang memiliki dua anak itu menyewa sebidang tanah. Tanah  kebun yang lumayan luas namun tak terurus. Rumah mereka dikelilingi semak belukar serta deretan pohon melinjo.

Aku berdua bersama anak bungsuku, menenteng bawaan ala kadarnya untuk bayi dan ibunya. Plastik yang kujinjing, berisi baju bayi serta sedikit kue, mudah - mudahan tetanggaku suka dengan apa yang kubawa.

Sesampainya di halaman rumah sederhana, berdinding bilik bambu, kulihat tetanggaku itu sedang duduk melamun sendirian diatas bale - bale (tempat duduk yang terbuat dari bambu). Ketika melihatku datang, ia beringsut dari tempat duduknya lalu menyalamiku. Aku dipersilahkan masuk untuk melihat bayinya. Didalam sebuah kamar yang tidak terlalu luas, nampak bayi lucu tengah tertidur pulas.  Anak aki - lakinya yang masih berusia 3 tahun sedang asyik bermain, berlarian keluar masuk kamar. 

Aku duduk memperhatikan bayi lucu yang tak terganggu dengan kehadiranku. Suara berisik disekitar tak membuatnya terbangun. Tiba - tiba mataku tertuju pada sebilah pisau dan sebuah gunting yang tergeletak begitu saja disisi kanan dan kiri bayi. Aku tersentak kaget. Lalu dengan spontan aku meraih kedua barang itu,

"waduh, kok nyimpen barang tajam sembarangan,ini bahaya lho, " kataku. Si ibu mengambil pisau dan menancapkannya di dinding bilik. Ia terlihat hanya senyam senyum saja
"gak apa - apa bu, itu barang - barang, untuk menjaga bayi dari hal - hal yang tidak baik, " ujarnya kalem. Tinggal aku yang melongo tidak ngerti
"lho kok? menjaga bagaimana?, jelas - jelas ini barang berbahaya, jangan didekatkan pada bayi. Gimana coba kalau anak laki - lakimu memainkan pisau dan gunting itu, lalu kena bayimu, " tukasku.

"Gak bakalan bu, itu udah biasa di lakukan kami juga orang - orang sini, " ujarnya dengan senyum yang masih mengembang
Aku tak habis pikir dengan pemikiran orang - orang di sekitarku yang masih percaya mitos seperti itu. Apa mereka seyakin itu, bahwa benda tajam yang didekatkan pada bayi mereka tidak akan berbahaya. Apalagi jika masih memiliki bocah yang belum mengerti. Bagaimana jika benda - benda itu dimainkan, lalu mengenai tubuh bayi dan bahkan tubuhnya sendiri.

Bukan hanya bayi yang baru lahir yang ditaruhin benda tajam. Tapi juga ibu hamil ketika bepergian di waktu petang atau malam hari dia diharuskan membawa pisau lipat, peniti dan gunting. Seram kan? Gimana kalau gunting itu melukai perut atau bagian tubuh lainnya. Ah...ah...aku sungguh tak mengerti akan pemikiran mereka.

Aku sebagai ibu dari tiga  anak, selama masa mengandung dan kemudian melahirkan, tak melakukan suatu hal apapun berkaitan dengan penjagaan diri, kecuali memasrahkan  dan memohon perlindungan kepada Alloh Swt. Karena hanya DIA lah yang akan melindungi kita dari segala mara bahaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun