Mohon tunggu...
Imas Masitoh
Imas Masitoh Mohon Tunggu... Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Saya nimas, guru SD yang ingin terus konsisten belajar menulis meski menghasilkan karya tulisan yang sederhana semoga bisa menjadi pemicu untuk menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi bagi pembaca. Senang sekali di bergabung di kompasiana karena bisa menyalurkan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jambore GTK Hebat 2025: Tak Ada Yang Sia-sia dalam Hidup ini

22 Agustus 2025   10:41 Diperbarui: 22 Agustus 2025   10:41 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Persiapan Nimas sebelum presentasi 

Pandeglang, 20-21 Agustus 2025. Di tengah hiruk pikuk persiapan yang intens, Nimas merasa jantung berdegup kencang. Hari-hari terakhir sebelum Jambore GTK Hebat 2025 terasa bagai medan perang. Naskah, video, presentasi, semua harus sempurna. Lebih dari itu, Nimas mempersiapkan mental dan fisik agar tetap prima  untuk menghadapi tantangan. Ada 117 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Semua pendidik hebat dari jenjang TK, SD, dan SMP, yang sama-sama berjuang.


Panggung utama terasa begitu menegangkan. Setiap peserta diberi waktu 10 menit untuk membuktikan diri di hadapan para juri yang kompeten. Detik-detik itu terasa bagai ujian, di mana semua keringat dan air mata yang Nimas curahkan dalam persiapan diuji. Setelah presentasi, wawancara selama 10 menit terasa seperti percakapan dengan cermin yang jujur, mengorek setiap detail niat dan dedikasi Nimas.

Dokpri: Nimas saat presentasi 
Dokpri: Nimas saat presentasi 
Tahun ini, takdir belum mengizinkan Nimas membawa pulang plakat yang diidam-idamkan. Nimas menyadari, masa kerja  yang belum genap dua tahun menjadi sebuah batas. Sejenak, mungkin ada rasa kecewa. Namun, pandangan segera berubah. Nimas sadar, hasil akhir bukanlah segalanya. Jambore ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana kita bertumbuh.


Di sela-sela antrian yang panjang, momen-momen paling berharga justru terjadi. Nimas duduk dan menyerap ilmu dari Bapak H. Musabikin tentang pembelajaran mendalam PM). Lalu, Ibu Ade Mistri membuka cakrawala baru dengan materi tentang Koding dan Kecerdasan Buatan (KA).

Bagi banyak pendidik, ini mungkin bukan hal baru, tapi bagi Nimas, ini adalah petualangan. Nimas yang selama ini belajar secara otodidak dari berbagai media tulis dan digital, kini mendapat guru nyata, memperluas ilmu saya secara langsung.


Nimas kembali melihat ke belakang dengan penuh rasa syukur. Nimas  mungkin pulang tanpa plakat penghargaan, namun Nimas  membawa sesuatu yang jauh lebih berharga yaitu pengalaman, wawasan baru, dan yang paling indah, sahabat-sahabat baru sesama pejuang pendidikan dari seluruh penjuru  Pandeglang. Kekalahan dan kemenangan hanyalah bagian dari perlombaan. Yang luar biasa adalah cara kita bangkit dari kekalahan dan tetap rendah hati dalam kemenangan.

Dokpri: Juara Jambore GTK Hebat 2025
Dokpri: Juara Jambore GTK Hebat 2025
Seperti yang disampaikan panitia, semua yang hadir adalah pemenang. Kita adalah pemenang dari diri sendiri, menaklukkan keraguan dan ketakutan. Kita adalah pemenang dari tantangan, berani keluar dari zona nyaman.


Nimas percaya, ini adalah skenario Allah SWT yang sempurna, skenario yang tidak akan pernah sia-sia. Nimas  berbisik dalam diri, "Teruslah bersemangat. Teruslah berjuang. Berikan selalu yang terbaik, karena setiap langkahmu adalah kemenangan."

Salam Literasi 

Salam Persahabatan 

Nimas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun