Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Majukan Desa dengan WiFi Gratis

15 Februari 2024   18:36 Diperbarui: 16 Februari 2024   08:05 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS.com)

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berencana menetapkan batas minimal kecepatan internet fixed broadband di Indonesia sebesar 100 Mbps. Fixed broadband merupakan layanan internet melalui kabel.

Seperti dalam berita Kompas.com, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa alasan menetapkan batas kecepatan internet karena kecepatan internet di Indonesia masih rendah. Kecepatan internet seluler di Indonesia cuma 24,96 Mbps sedangkan internet jaringan 27,87 Mbps.

Kencangnya internet di Indonesia akan turut mendukung kemajuan pembangunan di berbagai bidang termasuk pembangunan desa. Seberapa signifikankah kecepatan internet terhadap kemajuan desa?

Dalam konteks kemajuan desa, saya sebagai orang desa yang hidup di desa dan menggunakan internet setiap hari merasa kecepatan internet saat ini bukanlah soal. Persoalan krusial kami di desa adalah tidak mampu membeli paket internet (selular) yang harga termurah sekalipun karena kondisi ekonomi lemah.

Salah satu cara memajukan desa adalah menyediakan sarana internet gratis di desa untuk akses informasi dan komunikasi masyarakat. Dengan adanya fasilitas internet gratis masyarakat terbantu saat tidak mampu membeli paket internet selular.

Fasilitas internet gratis yang saya maksudkan adalah Wireless Fidelity (WiFi). Perangkat internet tersebut merupakan pemancar sinyal internet dari suatu jaringan. Dengan bermodalkan ponsel pintar saja seorang kemudian bisa mengakses internet setelah terhubung ke WiFi secara nirkabel.

Betapa indahnya jika di desa-desa terdapat satu atau dua spot dengan WiFi gratis bagi masyarakat. Bila sebuah desa belum terjangkau jaringan kabel internet bisa menggunakan via satelit.

Terkait WiFi gratis, saya hampir setiap hari menggunakan akses internet dari WiFi selama beberapa tahun belakangan. Desa kami terletak tak jauh dari ibu kota kecamatan yaitu Niki-niki, sebuah kota kecil di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Di Niki-niki terdapat sebuah kantor BUMN yang menyediakan internet gratis nan kencang dan tak terbatas bagi masyarakat. WiFi di kantor tersebut selalu menyala untuk memancarkan sinyal internet. Seputaran kantor pun selalu ramai siang malam dengan orang yang conect untuk berseluncur di dunia maya dengan ponsel.

Saya termasuk pengguna setia WiFi gratis untuk berbagai keperluan seperti mengakses informasi berita dan memposting konten termasuk di Kompasiana. Sebagian  tulisan saya di Kompasiana atas berkat WiFi gratis tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun