Mohon tunggu...
Imansyah Rukka
Imansyah Rukka Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI Sulawesi Selatan -- Jurnalis Koran Sergap, (sergapreborn.id), Jendela Indo News (Jendelaindo.com).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mas”, Hidup Itu Mulia Adanya"

24 Agustus 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:31 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jika saja semua orang di negeri ini memiliki kepribadian serta akhlak yang mulia seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, maka negeri tercinta Indonesia ini menjadi damai sejahtera”. Namun bukan berarti mereka itu tidak mulia, tetap mulia hanya saja mereka selalu terbelenggu oleh ego dan nafsu mereka sendiri sehingga benih kemuliaan yang ada dalam dirinya tertutup”. Kemuliaan itu merupakan suatu pencapaian seorang manusia yang selalu berusaha hidup di jalan Tuhan.

Namun seperti yang dijelaskan oleh Ki Semar secara lugas, jelas dan tegas dalam sebuah sarasehan yang berlangsung jumat malam dirumah kediaman saya bahwa masih banyaknya orang bahkan pemimpin di negeri ini yang tidak memiliki kepekaaan rasa sebagai manusia. Sekali lagi maaf, bukan karena mereka itu jahat tetapi karena mereka itu tidak memiliki kepekaan sebagai manusia”. Padahal kemuliaan manusia itu sangat erat kaitannya dengan akhlak yang ia bangun dalam kehidupan ini.

Kita ambil contoh simpel saja, sekarang kan kita semua melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadan. Sejak memasuki waktu imsak sampai tiba waktu magrib untuk berbuka puasa selamakurang lebih 13 jam lamanya idealnya kita menahan haus dan lapar serta segala hawa nafsu yang bisa membatalkan puasa kita. Bukan hanya sampai disitu, esensi puasa jika dikaji secara lebih mendalam lagi seluruh anggota badan baik fisik, jasmaniah maupun batiniah ikut berpuasa.

Jika hanya sekedar menahan haus dan lapar, itu tidak salah. Itu masih sebatas puasa fisik atau jasmani, manusiawi namanya dan belum sampai kepada puasa batin atau spiritual. Namun alangkah tentramnya batin itu terasa jika kita sudah bisa masuk ke dalam puasa batin atau spiritual. Karena puasa ini benar-benar emosi dan sebagainya harus bisa diredam dan yang ada hanya totalitas ikhlas atau berpuasa secara total untuk berserah diri kepada Allah.

[caption id="attachment_131192" align="aligncenter" width="600" caption="kemuliaan hidup seorang sufi adalah bagaikan mutiara dalam kehidupan di alam semesta ini ( gambar ki semar)"][/caption]

Pencapaian spiritual melalui puasa batin ini bagi Ki Semar, beliau akui berat. Karena bukan hanya sekedar menjalani tetapi juga diikuti dengan laku sehari-hari bagi yang menjalankan. Terkadang kemauan kita sebagai manusia benar-benar sudah tidak ada atau istilah jawanya “lerem”. Diam adalah sesuatu yang benar-benar ia lakukan setelah jiwa dan batinnya sudah menemukan keheningan atau suwung.Yang ada hanya sepi dan bukan keramaian. Walaupun ramai tapi baginya adalah sepi.

Ada sebuah proses perubahan sikap dan akhlak serta kepribadian seorang manusia setelah masuk dalam pencapaian spiritual itu. Sesungguhnya bisa dikaji apa yang disampaikan oleh Ki Semar bahwa untuk mencapai “lerem” itu tidaklah mudah. Perlu latihan dengan serius dan niat yang kuat. Biasanya proses itu diawali dengan meneng” atau berdiam diri. Sama halnya dengan puasa yang kita jalani pada umumnya banyak ibadah bertadarrus atau berdiam dengan berzikir dan memuji Asma Allah sebanyak-banyaknya.

Kata kunci dalam pembelajaran pemahaman hakikat hidup adalah puasa atau lerem”. Jika masih terpengaruh oleh silaunya harta benda dunia dan isinya adalah masih belum puasa batin, itu masih puasa jasmaniah. Masih sekedar menahan haus lapar lalu tinggal nunggu beduk magrib berbunyi lalu berbuka puasa. Begitu pula melakukan ibadah sholat tarawih di malam hari, dan mendekati malam ke 15 sampai 20 malam, jamaah masjid tinggal 4-5 orang. Hal ini masih sering terlihat dalam masyarakat kita. Budaya seperti itu yang sudah melekat erat dalam tradisi di bulan puasa tanpa pernah mau mengkaji apa sebenarnya hakikat puasa yang sebenarnya.

Sebenarnya pemahaman yang diberikan oleh Ki Semar adalah bagaimana menemukan dan merasakan hidup itu luhur. Dia mengatakan begini, “hidup itu adalah gerak budi suci yang luhur”. Sama saja dengan akhlak yang mulia. Dan begitu luhur dan mulianya, sangat sulit untuk mencapainya”. Namun, iblis dan syaitan tak pernah ingin mau melihat anak cucu adam itu mulia, maka di godalah anak cucu adam sampai dunia ini kiamat. Begitulah perjanjian dia dengan Tuhan”.

Dan yang terpenting adalah, kebanyakan manusia jika sudah berada dalam pencapaian menuju ke hidup yang mulia, sering dibutakan oleh ilmunya. Disini memang saran Ki Semar, harus hati-hati dan jangan sampai terporosok di dalamnya. Seperti yang sudah diulas oleh beliau bahwa iblis tak akan pernah berhenti menggoda manusia dan tak ingin melihat manusia itu mulia”, nah, seperti itulah terkadang manusia masuk dalam jebakan iblis itu.

Jika kita selalu kuat, dan bersandar dengan kekuatan hidup yang ada dalam diri kita dan paham serta menghayati benar hakikat hidup itu dan siapa yang memiliki hidup itu, maka insya allah semua godaan itu bisa diatasi. Tetapi biasanya, makin kita melewati godaan itu, makin tinggi pula ujian berikutnya. Dan memand seperti itulah perjalanan suci seseorang jika ia selalu ingin mencari yang haq dalam hidupnya. Selalu ingin mencari kebenaran sejati dalam dirinya.

bersambung....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun