Mohon tunggu...
Imansyah Rukka
Imansyah Rukka Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI Sulawesi Selatan -- Jurnalis Koran Sergap, (sergapreborn.id), Jendela Indo News (Jendelaindo.com).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lentera Cinta

26 Mei 2010   12:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:57 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perjalanan cintaku padamu begitu berat dan penuh dengan tantangan dan cobaan. Selalu ku coba untuk selalu tetap bertahan dan tak ingin rasanya untuk menghindar dari kenyataan itu. Mengapa justru Kau justru menghindar dan menghindariku. Apakah salah dan dosaku selama ini sehingga kau selalu menghindar dariku? Apakah aku selama ini telah menduakanmu ataukah dalam kegelapan itu aku tak pernah mengingatmu? Lalu kucoba dan terus kucoba lagi masuk dalam perjalanan itu. Akhirnya kurasa menemukan mu dalam sebuah cahaya penerang seakan akan tak ingin lagi ku kembali meninggalkanmu. Berat rasaku untuk kucoba meenghindari perjalanan kenikmatan itu untuk tak kembali. Menyusuri perjalanan demi perjalanan untuk tak akan kembali. Seribu Kali Kucoba Tak Kembali. Namun langkah perjalananku yang penuh keyakinan menjadi sebuah kepastian. Hingga akhirnya bisa menatap dan merasakan singgasanahmu meskipun dengan bayangmu di dalam Cinta Yang Semu.. Setiap kali ingin ku menyapa namamu untuk mencari dan menemukan rasa dan getaran itu. Tatkala setiap kali selalu kumenyebut namamu. Untuk segera dan selalu menyapamu dalam kecintaan ku itu. Setiap saat itu pula ku hanyut dalam kebesaran namamu. Hasrat cintaku kepadamu makin rindu ingin selalu bersamamu dalam kalbuku yang paling dalam. Namun mengapa aku selalu merasakan tak mampu. Tak mampu untuk selalu menyapamu dalam kekosongan gambarmu.. Ke mana lagi kuharus melangkah dalam perjalananan selain untuk menuju kepadamu. Sekalipun dalam perjalanan itu begitu panjang dan berliku. Kulalui terjal dan jurang. Dalam kegelapan yang begitu panjang. Semakin jauh dan jauh serta terkadang melelahkan. Jejakmu menemukan sinarmu menjadi samar-samar untuk kuikuti. Demi rasa cinta sejatiku yang paling dalam. Yang hanya untuk yang satu dalam kehidupan itu. Aku tetap rela dan ikhlas. meskipun jejakmu masih tetap samar-samar dalam sebuah kegelapan. Apakah cintaku yang sejati itu terlalu sulit kau berikan untukku? Tidak dan tidak. Kemana lagi kuharus melangkah jika bukan hanya jalanmu.. Kekasihku… kemana lagi kuharus melangkah selain di jalanmu yang penuh cahaya terang benderang. Kumohon jangan tinggalkan diriku. Begitu aku membutuhkan cintamu. Meskipun ku akui cintamu terlalu sulit untukku. Tetapi aku sangat mencintaimu. Begitu ingin rasanya kureguk cintamu selamanya dalam keabadian itu. Walaupun dengan bahasamu mengatakan cintamu teralalu sulit untukku. Cintamu Terlalu Sulit Untukku.. Kekasihku yang sejati, sinarilah dan terangilah perjalanan ku itu…, dengan Lentera cintamu Itu yang telah kau janjikan kepadaku. Yang jika aku setia selalu bersamamu. Engkau akan memberikan lentera cintamu itu kepadaku. Jangan biarkan diriku sendiri. Tuntunlah jalanku itu dengan lentera cintamu. Meskipun kutahu, terlalu sulit untukku. Aku tak ingin lagi jatuh dalam kegelapan itu. Aku tak ingin lagi merana dan menderita dalam kegelapan itu. .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun