Mohon tunggu...
Maulida Imania
Maulida Imania Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Takut untuk Meminta Maaf!

25 Februari 2018   10:41 Diperbarui: 25 Februari 2018   10:59 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi beberapa orang meminta maaf merupakan hal sulit. Mungkin mereka berpikir, "Kenapa harus aku dulu yang meminta maaf? Aku nggak salah, dia aja duluan!" Atau mungkin, "Cuman gitu aja, nggak perlu minta maaflah". Nah, merasa paling benar dan menganggap kesalahan kita itu biasa dan lumrah memang sudah menjadi sifat kebanyakan orang.

Mungkin menurut kita kesalahan yang kita buat merupakan hal biasa, namun tidak bagi orang lain. Mereka bisa saja sakit hati karena kesalahan yang kita perbuat. Misalkan dalam sebuah kerja kelompok, semuanya sudah dibagi tugas dan salah satu teman sekelompok ada yang mengerjakan sedikit lebih lama. "Belum selesai ya? Kamu butuh bantuan?" Menurutku sih kata-kata seperti itu biasa saja, tetapi tidak bagi orang-orang tertentu. Niat kita mungkin hanya untuk menawarkan bantuan, tetapi kata-kata tersebut juga bisa saja menyakiti hati orang tersebut. Bisa saja mereka berpikir, "Aku bisa kok mengerjakan tugasku, mengapa meremehkanku?"

Jika sudah terlihat raut wajah yang menunjukkan dia tidak nyaman dengan perkataan kita, langsung saja meminta maaf, dan jangan menunda untuk meminta maaf. Jangan sampai berpikir bahwa kata-kata kita biasa saja, dia saja yang terlalu lebay langsung kebawa perasaaan. Kata-kata yang menyakiti itu relatif, tergantung pada orang yang menerimanya. Jangan menyama ratakan perasaan seseorang.

Selain itu, apa salahnya juga untuk meminta maaf duluan? Berat memang untuk berbesar hati menerima kesalahan orang lain atau mengakui kesalahan diri sendiri. Kebanyakan dari kita lebih mengutamakan gengsi daripada meminta maaf.

Meminta maaf membuat hidup kita lebih tenang. Di saat semua berpikir, "Aku memang salah apa? Aku tidak melakukan kesalahan apapun kok." Kamu sudah selangkah lebih maju dibanding mereka yang terus-menerus untuk meminta maaf. Hidupmu akan jauh lebih tenang karena kamu akan merasa semua akan baik-baik saja. Rasa sesal di dalam hati *ehh perlahan akan menghilang karena kamu sudah meminta maaf terlebih dahulu.

Konflik-konflik yang ada di sekitar kita pun juga perlahan akan mereda. Meminta maaf tentu memberikan atmosfir yang baik untuk kehidupan sosialmu. Bukan lagi saling curiga dan menyimpan dendam. Semua sudah terklarifikasi dengan meminta maaf.

Meminta maaf juga melatih kita untuk bersabar. Orang meminta maaf berarti ia adalah orang mampu menahan amarahnya. Kamu adalah orang berbesar hati dan memilih untuk mengakhiri konflik tanpa adanya perselisihan yang berkepanjangan.

Apa lagi yang menghalangi kita untuk membiasakan meminta maaf? Sudah terbukti banyak keutamaan yang ada di balik meminta maaf. Sekarang ini, saya juga sedang berusaha untuk membiasakan meminta maaf dan berbesar hati. Mungkin awalnya akan sulit, tapi saya juga sedang benar-benar berusaha sekarang, hehe.

"Take what is given freely, enjoin what is good, and turn away from the ignorant." (Q.S. Al-A'raf : 199)

Sumber :

https://moeslema.com/3728                                                                              

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun