Halo teman-teman semua. Salam sehat dan tetap semangat.
Di manakah kamu-kamu saat ini berada? Apa yang sedang kamu-kamu kerjakan? Ayo, tunjukkan dirimu. Dan ini kutunjukkan tulisanku.
Hai kamu-kamu yang sedang menghitung uangmu. Tersenyumlah kamu karena kamu masih punya uang. Tersenyumlah kamu karena kamu masih bisa menghitung uangmu. Tapi seberapa cukup uangmu untuk menutupi pengeluaranmu di bulan Ramadhan ini? Hmmm....
Tak dapat disangkal dan tak dapat dielakkan juga bahwa pengeluaran uang selama bulan Ramadhan akan meningkat jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Itu mah sudah biasa, bukan? Harga-harga, baik sandang ataupun pangan, biasanya cenderung meningkat selama bulan Ramadhan, apalagi di hari-hari yang semakin dekat kepada hari Lebaran. Harga-harga, bahkan, bisa saja semakin menggila. Kenapa?
Ada banyak faktor yang memberikan pengaruh terhadap naik-turunnya harga dari suatu produk, termasuk produk-produk sandang dan pangan. Tapi hukum ekonomi tentang penawaran dan permintaan -- 'supply and demand' -- selalu menjadi satu faktor yang sangat penting dalam memberi pengaruh terhadap harga-harga produk apa saja, termasuk kenaikan harga-harga yang biasanya terjadi pada setiap bulan Ramadhan.
Mungkin tidak masalah buat kamu akan harga-harga yang membubung. Karena, kamu mungkin adalah seorang yang masih beruntung. Karena, setiap kelebihan uangmu mungkin selalu ditabung. Tapi apa yang akan kamu lakukan ketika kamu sudah hitung-hitung, ternyata menurut hitunganmu, uangmu itu tidak secukup pengeluaranmu?
Saya punya 5 tips untuk mengatur keuangan saat Ramadhan. Saya sebut saja kelima tips tersebut sebagai 'Pancajurus' untuk mengatur keuangan saat Ramadhan. Ijinkan saya untuk berbagi 'Pancajurus' alias 5 tips untuk mengatur keuangan saat Ramadhan sebagai berikut:
1. Syukuri pemberianNya. Berapapun penghasilan yang kamu akan dapatkan selama bulan Ramadhan, entah itu banyak atau sedikit atau bahkan, sangat sedikit, bersyukurlah karena kamu masih diberi Tuhan sebuah penghasilan. Karena rasa syukur menutupi segala kekurangan.
2. Cintai Tuhanmu melalui zakat penghasilanmu. Tuhan itu mahakaya. Dia gak butuh uangmu. Tapi Dia butuh hatimu. Seberapa besar hatimu dan cintamu kepada Tuhanmu, itu akan terlihat pada bagaimana cintamu kepada kepada sesamamu manusia yang pantas menerima zakatmu, yakni: mereka yang faqir, miskin, dan yang lain-lain yang membutuhkan zakatmu.
3. Kenali dirimu. Bukan dengan menulis dalam sebuah daftar tentang kemauanmu. Tapi kenalilah satu demi satu apa yang memang menjadi kebutuhanmu. Lalu susunlah kebutuhanmu itu berdasarkan urutan prioritas. Misalnya, daftar kebutuhanmu berdasarkan urutan prioritas mulai dari atas adalah sebagai berikut ini:
a. Pemberian zakat, infaq dan sedekah. Agar ibadah puasamu semakin indah, ingatlah untuk menyisihkan harta melalui zakat, infaq dan sedekah. Kamu tentu tahu bagaimana menghitung zakat dan infaq, bukan? Kalau tentang pemberian sedekah, pasti siapapun bisa. Karena, setiap perbuatan kebaikan, termasuk silahturahim dan bahkan senyum tulusmu pun adalah sedekah juga. Iya 'kan?