Baterai Bekas, Nilainya Masih Tinggi
Nissan Leaf generasi awal sekarang sudah berumur lebih dari 10 tahun. Banyak baterainya yang dikirim ke fasilitas 4R Energy untuk dipilah. Dan menariknya, tidak semua baterai tua rusak --- sebagian masih dalam kondisi prima.
Di sana, baterai diberi "nilai":
- Grade A masih sangat bagus, bisa dipakai lagi di mobil listrik baru.
- Grade B cukup kuat untuk mesin industri (misalnya forklift) atau penyimpanan energi skala besar.
- Grade C bisa dipakai untuk daya cadangan ketika listrik padam, seperti di toko swalayan yang harus tetap menyalakan kulkas dan lampu.
Dengan cara ini, masa pakai baterai bisa diperpanjang 10--15 tahun lagi, sambil mengurangi jejak karbon secara signifikan.
Jadi Investasi Jangka Panjang
Makino menambahkan, teknologi ini bisa mengubah cara pandang terhadap mobil listrik. Memang, harga EV baru masih lebih mahal dibanding mobil konvensional. Tapi dengan konsep 4R Energy, baterai bekas bisa tetap bernilai dan memberi pengembalian investasi.
Artinya, pemilik mobil listrik tidak perlu khawatir kalau suatu saat mobil tuanya cuma jadi besi tua. Justru, baterainya masih bisa dipakai kembali atau dijual dengan nilai lebih.
Singkatnya, baterai mobil listrik tidak otomatis jadi limbah. Nissan sudah membuktikan bahwa dengan teknologi dan ekosistem yang tepat, baterai bisa punya kehidupan kedua, bahkan ketiga. Jadi kalau ada yang bilang mobil listrik nanti cuma jadi sampah baterai? Nanti dulu, ini kata Nissan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI