Warga Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, mulai resah akibat keterlambatan penjemputan sampah yang sudah berlangsung selama tiga minggu terakhir. Sampah rumah tangga yang menumpuk dan membusuk tidak hanya menimbulkan bau tak sedap, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan.
Seorang warga RT 001/RW 05 Kelurahan Bakung menyampaikan bahwa armada angkutan sampah jenis Fukuda yang biasa menjemput sampah, sudah tidak terlihat selama beberapa pekan. "Biasanya, Daeng Rauf yang mengemudikan Fukuda selalu datang menjemput sampah di rumah saya. Tapi sudah tiga minggu ini, sampah terus menumpuk tanpa ada kejelasan kapan akan diangkut," ujarnya.
Kondisi ini pun dikonfirmasi oleh Ilham Satgas Kebersihan Kelurahan Bakung. Saat dikonfirmasi, ia menyatakan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh kondisi armada yang sudah tua dan sering mengalami kerusakan. "Armada kami rata-rata sudah tua dan sering masuk bengkel untuk diperbaiki. Jadi kalau ada yang rusak, operasional terganggu," jelasnya.
Faktor Penyebab Keterlambatan Penjemputan Sampah
Permasalahan ini tidak hanya terjadi di Kelurahan Bakung, tetapi juga di wilayah lainnya di Kecamatan Biringkanaya. Lurah Daya Nur Alam, SE, MM, saat dikofirmasi pagi tadi melalui whatsappnya menjelaskan beberapa kendala utama yang menyebabkan keterlambatan pengangkutan sampah di rumah-rumah maupun tempat usaha.
Kerusakan Armada
Mobil pengangkut sampah atau Fukuda sering mengalami kerusakan, sementara perbaikannya terkendala karena hanya bisa dilakukan secara terbatas. "Servis untuk kendaraan ini biasanya hanya dilakukan sekali dalam setahun. Jika dalam perjalanan ada kerusakan, maka biaya perbaikannya sering kali harus ditanggung oleh supir atau lurah," ungkap Nur Alam.
Faktor Kesehatan Supir
Selain kendala armada, kesehatan supir juga menjadi faktor utama. "Kadang kendaraan siap beroperasi, tapi supirnya sakit. Itu juga menjadi kendala yang menghambat proses penjemputan sampah," tambahnya.
Kondisi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
TPA sebagai lokasi akhir pembuangan sampah juga sering mengalami kendala. "Saat musim hujan, kondisi TPA menjadi licin dan banjir, sehingga kendaraan sulit masuk," jelasnya. Selain itu, proses bluedooster atau pengolahan di TPA juga bisa menyebabkan keterlambatan pengangkutan sampah dari permukiman.
Anggaran dan Gaji Petugas
Nur Alam juga menyoroti permasalahan anggaran operasional, seperti BBM dan gaji tenaga kebersihan yang sering kali mengalami keterlambatan pencairan. "Ketika anggaran BBM belum cair dan gaji tenaga kebersihan terlambat dibayarkan, tentu ini juga berpengaruh terhadap semangat kerja para petugas kebersihan," katanya.
Harapan Warga dan Peran Pemerintah
Warga berharap agar pemerintah segera mencari solusi untuk memperbaiki sistem pengangkutan sampah di Makassar, khususnya sampah warga di Kecamatan Biringkanaya. Program penggratisan iuran sampah, yang dijanjikan oleh Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham, juga diharapkan bisa diikuti dengan peningkatan layanan kebersihan warga masyarakat
Artikel ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Makassar untuk mengevaluasi sistem pengelolaan sampah, termasuk meningkatkan ketersediaan armada, mempercepat pencairan anggaran operasional, serta meningkatkan koordinasi antara SKPD terkait, kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW serta tokoh masyarakat dan stake holder agar masalah ini tidak terus berulang. Selamat menunaikan Ibadah Shaum Ramadan -- Salam Jurnalis Bertasbih
Â