Mohon tunggu...
Imam Sopingi
Imam Sopingi Mohon Tunggu... Guru

Guru MTsN 1 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepala Madrasah dan Guru Matematika MTsN 1 Bantul Ikuti Seminar Nasional tentang Inovasi Pembelajaran Matematika

18 Oktober 2025   04:10 Diperbarui: 18 Oktober 2025   04:12 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi acara poto bersama pada Seminar Nasional Program Magister Pendidikan Matematika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (dok pribadi)

Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Kepala madrasah dan satu guru matematika MTsN 1 Bantul, Warsun Munawir, S.Pd. dan Imam Sopingi, S.Pd.I.,  mengikuti Seminar Nasional Program Magister Pendidikan Matematika yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Kamis (16/10/2025). Acara berlangsung di Gedung Prof. Dr. Soenarjo, Convention Hall lantai 1 UIN Sunan Kalijaga, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan pendidikan yang inspiratif.

Seminar ini menampilkan tiga narasumber utama, yaitu Dr. H. Ahmad Bahiej, S.H., M.H. selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Dr. Adi Wijaya, S.Pd., M.A. selaku Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY, dan Prof. Dr. Ibrahim, M.Pd., guru besar bidang pembelajaran matematika sekaligus Wakil Dekan II FITK UIN Sunan Kalijaga. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Sumbaji Putranto, M.Pd. Ketiganya membahas tantangan kompetensi guru, inovasi pembelajaran matematika, serta arah pengembangan pendidikan matematika di era digital.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D., turut hadir bersama jajaran pimpinan universitas, para dekan, dosen, alumni, serta guru-guru madrasah dari berbagai wilayah DIY dan sekitarnya. Dalam sesi diskusi, Dr. Ahmad Bahiej menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru madrasah di era digital. Menurutnya, guru tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga harus memahami perkembangan teknologi dan karakter peserta didik masa kini. Ia juga menyampaikan bahwa masih banyak guru matematika di DIY yang berpendidikan S1, sehingga membuka peluang besar bagi UIN untuk mengembangkan program magister pendidikan matematika.

Sementara itu, Dr. Adi Wijaya menegaskan bahwa guru matematika masa depan harus kreatif dan adaptif dalam mengajar. "Guru tidak sekadar mengajarkan angka, tetapi menumbuhkan daya nalar dan semangat berpikir kritis siswa," ungkapnya. Ia menambahkan, pembelajaran sebaiknya tidak hanya berfokus pada rumus dan teori, tetapi membimbing siswa agar mampu membangun pengalaman belajar mereka sendiri secara aktif.

Menutup sesi, Prof. Dr. Ibrahim, M.Pd., menyampaikan bahwa hadirnya Program Magister Pendidikan Matematika di FITK UIN Sunan Kalijaga merupakan langkah penting untuk mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing global. Ia berharap program ini mampu melahirkan guru, dosen, dan peneliti yang mengintegrasikan keilmuan, nilai Islam, dan kecakapan teknologi dalam pembelajaran. Kegiatan yang berlangsung penuh antusiasme ini diakhiri tepat pukul 11.30 dengan bacaan hamdalah sebagai penutup. (mam)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun