Mohon tunggu...
Imam Sayuti M.Pd
Imam Sayuti M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pemerhati Pendidikan dan Sosial

Menjadi guru adalah sebuah kebanggaan tersendiri walaupun tidak pernah ada cita-cita menjadi guru sebelumnya. Melihat pribadi guru yang berkarakter dan selalu memberikan nilai positif bagi siswa akan mendorong untuk selalu upgrade kompetensi guru. Selalu berubah untuk maju adalah suatu keyakinan yang akan mengawali gerbang kesuksesan. Menjadi guru inspiratif untuk kemajuan pendidikan adalah tugas besar yang perlu diwujudkan di masa mendatang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Pendidikan Berkarakter di SD

22 November 2023   15:00 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:13 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat fenomena yang terjadi di dunia pendidikan akhir-akhir ini yaitu semakin maraknya kasus perundungan atau bullying di Indonesia menunjukkan semakin hilangnya pendidikan berkarakter di negeri ini. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat sepanjang Januari-Agustus 2023 terdapat 379 anak usia sekolah menjadi korban kekerasan fisik dan perundungan di lingkungan sekolah. Kondisi tersebut membuat catatan bagi dunia pendidikan. Sehingga perlu upaya yang nyata bagaimana pendidikan mampu menumbuhkan  karakter bagi siswanya. 

Guru sebagai salah satu pilar pendidikan tentunya memiliki peran yang sangat vital. Meskipun tidak dipungkiri peran pihak lain juga tidak kalah penting. Lalu bagaimana cara guru sehingga menanamkan pendidikan berkarakter kepada siswanya?. Pengertian Karakter Karakter merupakan hal yang sama dengan kepribadian yang kepribadian tersebut menjadi ciri, karakteristik, gaya, sifat khas dari seseorang yang bersumber dari pola bentukan lingkungan, misalnya keluarga, masyarakat, atau dapat pula merupakan bawaan sejak lahir. Karakter sebagai aspek kepribadian merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh dari mentalitas, sikap, dan perilaku. Penekanan dalam pembelajan perilaku-perilaku aktual adalah pada tata krama, sopan, santun, dan adat istiadat, sehingga seseorang dapat disebut berkepribadian baik atau tidak baik berdasarkan norma-norma yang bersifat kontekstual dan kultural. Selain itu dalam memberikan pendidikan untuk membentuk suatu karakter dapat dilakukan dengan menggunakan metode sebagaimana yang mengelompokkan metode tersebut menjadi empat, yaitu penaman nilai, keteladanan nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan nilai. (Prasetyo and Riyanti 2019, 22) .

Peran Guru sebagai Teladan.

Salah satu peran guru dalam pendidikan karakter peserta didik yaitu sebagai teladan. Menurut (Hamalik, 2008: 9) peran guru sebagai teladan yaitu guru diharapkan mampu memberikan contoh yang baik kepada peserta didik agar dapat dicontoh oleh peserta didik. Oleh karena itu guru harus menyadari bahwa dia adalah public figur bagi peserta didiknya. Sehingga segala tindak tanduknya harus benar-benar memberikan keteladan bagi peserta didiknya. Sikap sabar, ikhlas dan jujur dalam pembelajaran menjadi tolok ukur peserta didik dalam melihat guru sebagai sosok yang perlu diteladani.

Pembiasaan

Hal yang tidak kalah penting adalah upaya guru dalam melakukan pembiasaan karakter kepada peserta didiknya.  Misal mengarahkan peserta didik berdoa sebelum belajar, tertib saat pembelajaran, tanggung jawab dalam mengerjakan latihan atau tugas di rumah.  Dan masih banyak pembiasaan yang bisa dilakukan guru terhadap peserta didik di sekolah.

Evaluasi

Apa yang sudah dilakukan guru dalam pembiasaan yang terencana perlu dievaluasi. Kegiatan guru melalui komunikasi dengan orang tua, rapat, mentoring, mencatat pada jurnal terhadap karakter peserta didik yang kurag baik adalah bagian peranan guru sebagai evelator.  Menurut Wiyani (2012: 85-87) yaitu bahwa evaluator, guru harus mengevaluasi metode pembelajaran yang selama ini dipakai dalam pendidikan karakter, selain itu juga harus mampu mengevaluasi sikap perilaku yang ditampilkan dan agenda yang direncankan. 

Kesimpulan

Membentuk pendidikan berkarakter merupakan suatu yang sudah ada pada seorang guru SD. Hanya saja guru terkadang belum tahu bagaimana menyusun rencana yang baik dari  suatu kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilakukannya. Maka tiga poin di atas yaitu peran guru sebagai teladan, pembiasan karakter kepada peserta didik dan kegiatan evaluasi yang terprogram akan dapat menjadi awal guru dalam membentuk pendidikan berkarakter secara sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun