Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Muslim

Selanjutnya

Tutup

Politik

PDI Perjuangan Mulai "Merayu" Habib Rizieq Shihab

24 April 2018   09:10 Diperbarui: 24 April 2018   09:42 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detik.com - Politikus PDIP Erwin Moeslimin Singajuru bertemu dengan Habib Rizieq Syihab di Mekah, Arab Saudi. Apa yang dibahas? Saat  dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Erwin membenarkannya. Dia mengaku  saat ini memang sedang menjalankan ibadah di Arab Saudi.

"Ya betul. Saya sedang di Mekah ini," ujar Erwin dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (23/4/2018). Dia  belum bicara banyak soal pertemuannya dengan Rizieq. Erwin  menyebut  pertemuan dia dengan Rizieq dilakukan di kediaman imam besar  FPI itu di  Mekah.

"Silaturahim, tadi malam, di kediamannya, di Mekah. Bicara kemaslahatan umat," jelas Anggota Komisi VIII DPR itu. Namun tampaknya masih ada pembicaraan lebih lanjut lagi. "Itu dulu, nanti ada kelanjutannya," tambah Erwin.

******

Erwin Moeslimin Singajuru adalah Ketua Bidang Politik Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi), sebuah organisasi sayap dari PDI Perjuangan yang memiliki orientasi untuk meraih simpati publik melalui jalur simbol-simbol ke-islaman dan politikus yang berasal dari daerah pemilihan Sumatera Selatan ini memang dikenal sebagai sebagian kecil pengurus PDI Perjuangan yang berbeda pemahaman terkait sikap dan respon terhadap aksi-aksi kritis dari Habib Rizieq.

Erwin Moeslimin Singajuru menilai, tidak perlu lagi konfrontatif  dengan Habib Rizieq. Ada baiknya pemerintah dan PDIP sendiri menurutnya  merangkul Habib Rizieq untuk menjaga suasana politik yang tidak semakin  ruwet.

"Pemerintah jangan konfrontatiflah, dirangkul saja kenapa. Toh  dia juga tidak buat makar seperti yang dituduhkan, sebagaimana tuduhan  212 akan membuat kerusuhan juga tidak terbukti hingga sekarang," kata  Erwin kepada Republika.co.id, Kamis (15/2).

Memasuki tahun-tahun politik yang eksalatif dan cenderung akan menjadi hangat-hangat suam tentu saja akan memiliki konsekwensi yang cukup menggelisahkan. Kasus terjungkalnya Ahok sebagai petahana yang digembar-gemborkan sedemikian oleh beberapa pollster oportunis seperti SMRC dan Charta Politika yang tendensius akan menang dengan mudah ternyata berbeda realitasnya.

Dampak sikap melawan hegemoni yang diseting sedemikian rupa oleh sebagian mass media oleh Habib Rizieq ternyata menjadi sebuah titik resonansi yang meluas hingga ke ujung Indonesia. Aksi-aksi menekan pemerintahan Jokowi untuk segera menghadirkan Ahok dan menjebloskannya ke penjara menjadi sebuah realitas politik yang kelak akan diingat sepanjang umur bangsa Indonesia. Dan tokoh penggerak itu adalah Pemimpin Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab.

Pendekatan, atau pedekate yang dilakukan oleh Erwin ini meskipun kelak akan di bantah habis-habisan oleh sejumlah petinggi PDI Perjuangan yang non muslim seperti Hasto Kristiyanto, Andreas Hugo Pareira, Trimedya Pandjaitan dan beberapa nama lainnya memang menjadi sebuah opsi yang patut untuk dilakukan PDI Perjuangan. Stigma sebagai partai anti islam dengan beberapa realita yang kasat mata di publik menjadi sebuah catatan penting umat islam. Dan tipikal FPI, semakin di tekan akan semakin melenting sesuai dengan daya tekan yang di terima.

Penulis sendiri memiliki sebuah pandangan yang sedikit berbeda. Bahwa fakta selisih suara saat Pilpres 2014 lalu yang sekitar diangka 8.4 juta secara nasional ternyata terkonsentrasi di Jawa Tengah saat rekapitulasi yang resmi diumumkan Jokowi memiliki selisih suara hingga 6.4 juta suara. Alhasil kemenangan Jokowi mutlak ditentukan di lumbung mereka langsung sebanyak 77%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun