Pendahuluan
Membangun keserasian dan harmonitas dalam kehidupan bermasyarakat, paradigma integrasi menjadi hal yang krusial dalam mewujudkan kehidupan yang serasi. Keberagaman suku bangsa dan agama di indonesia diperlukan keharmonisan agar masyarakat dapat hidup dengan damai dan tentram. 3 metode yang dapat kita gunakan dalam mewujudkan paradigma integritas tersebut antara lain metode irfani, burhani, dan bayani. Ketiga pendekatan tersebut memberikan pandangan masing-masing tetapi memiliki hubungan dalam mengetahui keterkaitan antara keilmuan agama dan sosial.Â
Metode yang berfokus terhadap naskah teks dan ketetapan yang menjadkan rujukan utama disebut dengan metode bayani, adapun metode irfani memperhatikan terhadap fakta intuitif dan spiritual. Metode yang terakhir yaitu burhani menggunakan akal pikiran terhadap objek kajiannya. Menggunakan 3 metode tersebut, sumber pemahaman yang menyeluruh tentang integrasi sosial dan agama, yang akan membantu dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Metode Bayani
Metode ini melakukan pengkajan terhadap paham-paham literalis dan tekstualis dengan objek kajian berupa naskah-naskah suci seperti Al-Qur'an dan Hadis. Sesuai dengan konteks integrasi ilmu sosial dan agama, metode bayani begitu memperhatikan terhadap efek dari memakai ayat-ayat yang bersumber dari kitab suci sebagai dasar dalam menilai fakta sosial yang terjadi.Â
Sebagai contoh, dalam studi tentang keadilan sosial, naskah suci didalam Al-Qur'an yang membahas tentang keadilan kemudian diartikan menjadi prinsip-prinsip yang bisa digunakan dalam analisis sosial masyarakat. Pendekatan melalai metode ini memerhatikan dan memastikan keadaan sosial masih harus bersumber pada nilai-nilai agama.
Metode Burhani
Metode selanjutnya yaitu metode burhani yang melakukan inetegrasi melalui pendekatan akal sehat untuk memahami agama dan menyatukan dengan ilmu sosial. Argumentasi yang bersifat mengedepankan akal dan logika dalam menerapkan ayat-ayat dalam kitab suci dan kejadian sosial.Â
Dalam menelaah kondisi sosial seperti kemiskinan, pendekatan melalui metode burhani mengkaji melalui data dan fakta yang ada di lapangan terhadap fenomena kemiskinan dan mengaitkannya dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam. Proses yang dilalui dengan menggunakan metode burhani menghasilkan jalan keluar dari permasalahan dengan hasil yang logis dan sesuai dengan petunjuk agama
Metode Irfani
Metode yang ketiga yaitu metode irfani yang berdasar pada fakta dari pengalaman spiritual dan intuitif dalam mengkaji dan menelaah agama serta mengintegrasikan dengan ilmu sosial. Metode irfani menekankan pada pandangan atau insight dan wahyu sebagai akar pengetahuan. Memahami permasalahan yang ada di masyarakat yang bersifat kompleks, metode ini memberikan pandangan secara kompleks melalui fakta spiritual dan refleksi batin. Metode irfani memperhatikan perubahan terhadap batin dan moral seseorang sebagai jalan menuju perubahan kondisi sosial yang lebih mendalam