Kesuntukan para dedengkot PSK, dalam hal ini Bang Iman sendiri begitu menyadari mesti adanya konsep penguatan generasi  produktif yang selalu menyadari, apa arti dan nilai apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan kebudayaan (baca sastra).Â
Selain itu sedemikian disadarinya bahwa fungsi kesenian dan kebudayaan  dalam masyarakat  penting adanya, lalu siapa lagi dan kapan mesti dimulai. Terasa kepedulian Bang Iman yang sedemikian itu menjadi ritual hariannya sebagai ibadah dan muamalahnya yang dilakukan insha Allah dicintaiNya.
Di mata sohibnya, Maman S. Mahayana kumpulan puisi Iman Budi Santosa, "Cupu Manik Hasthagina", ketiga  puluh puisinya menempatkan kisah dunia pewayangan. Â
Simbol-simbol sebagai sumbernya sekaligus muaranya melekat di sana memperoleh konteksnya. Kenyamanan kolaboratif dengan dalang menjadi instrumen tegur sapa, wahana, media tujuan komunikasi bermuara capaian kualifikasi kepurnaan kehidupan sebagai tapak tilas para wali diantaranya Sunan Kalijaga. Kreasi komunikasi yang dibangunnya amsal kesahajaan, dan kemuliaan budi sekaligus akhlakul karimah.
 Perspektif  teologi  profetik menjelaskan bahwa sebaik-baik timbangan adalah keluhuran dan keagungan moralis. Sekali lagi, hingga praksis sosial dan tesis aestetika universal sungguh masih banyak orang mengabaikan.Â
Sedangkan bagi Bang Iman pandangan saya, sebagai kawan telah lolos dengan penuh liku-liku Ujiannya. Selamat  Jalan pak Iman Budhi, Allah Swt. bersamamu dan senantiasa menicintaimu, amin.