Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hasil Pertemuan, KMP Semakin Terpuruk Melawan Jokowi, Nyerah!

24 Maret 2015   21:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Koalisi Merah Putih (KMP) menggelar pertemuan tertutup pada Senin malam, 23 Maret 2015. Pertemuan itu digelar sebagai langkah soliditas menyikapi keputusan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laloly, yang mengesahkan pendaftaran kepengurusan DPP Partai Golkar.

Pertemuan sekaligus rapat presidium KMP tersebut dihadiri oleh banyak tokoh, seperti Aburizal Bakrie (Golkar Versi Bali), Prabowo Subianto (Gerindra),Amien Rais (PAN), Suryadharma Ali (PPP), Hari Andi, Setya Novanto (Golkar) dan lainnya.

Dari sekian parpol pendukung KMP, hanya perwakilan dari Partai Demokrat yang terlihat tidak hadir. Kalau hitung-hitungan diatas kertas kekuatan kursi dari 563 kursi maka KMP masih jauh lebih unggul, maka rencana langkah angket yang akan digelar KMPmasih tetap memenangkan percaturan politik di Parlemen. VIVA.co.id.

Kekuatan dan keunggulan suara semakin nyata bila Demokrat mau berhabung dengan KMP. Jika SBY mau menyambut dengan tangan terbuka ajakan KMP maka untuk mengusung Fraksi di DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) akan mengajukan hak angket kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly, semakin tak tertandingi.

Untuk membandingkan kekuatan di parlemen, jumlah kursi kubu Prabowo yang terdiri dari Partai Golkar (91 kursi), Partai Gerindra (73 kursi), PAN (49 kursi), PKS (40 kursi), PPP (39 kursi) dan Partai Demokrat sebagai penyeimbang (61 kursi). Total kekuatan seluruhnya 353 kursi.

Akan tetapi bila Demokrat diluar KMP maka jumlah kursi menjadi 292 kursi. Sedangkan kekuatan kubu Jokowi terdiri PDIP (109 kursi), PKB (47 kursi), Partai NasDem (35 kursi) dan Partai Hanura (16 kursi), total kursi keseluruhan 207 kursi, masih tetap kalah jauh suara jika dipertemukan dengan kekuatan KMP. Kalaupun Demokrat mau bergabung dengan KIH, masih saja kalah dalam jumlah kursi dibandingkan KMP.

Akan tetapi angka-angka diatas yang mengukur kekuatan KIH dan KMP, dapat berbalik 180 derajat karena faktor manajemen kepemimpinan Partai di kalangan KMP yang rentan perpecahan. Antara lain PPP yang terpecah menjadi 2 kubu , Golkar terpecah menjadi. Selain itu ada banyak faktor lain yang dapat merubah peta kekuatan politik di Parlemen antara KIH dan KMP.

Faktor Internal yang sangat mempengaruhi kekuatan KMP adalah adanya konflik kekuatan antar elit politik di Internal partai-partai Koalisi Merah Putih, dan faktor Eksternal antara lain peranan pemerintahan Jokowidodo akan lebih berpihak kepada kelompok elit partai yang memberikan dukungan kepada kebijakan pemerintahannya.

Konflik-konflik di tubuh PPP, Golkar dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan adanya perubahan besar internal partai PPP dan Golkar. Belakangan malah menyusul PAN tentang beda sikap antar ketua umum dengan ketua Dewan Pembina. Ketua umum lebih condong mau berdekatan dengan Jokowi, sedangkan Amin Rais masih masih tetap kuat dukungannya terhadap Prabowo.

Disamping itu sifat ketua PAN yang baru Zulkifli Hasan, merupakan type pemimpin yang kurang berani mengambil resiko politik. Ia lebih mempertimbangkan main aman. Ia bahkan sudah meminta kadernya di seluruh tanah air untuk tak membuat kegaduhan politik.

Selain itu, kedekatannya dengan Jokowi karena diperkirakan Zulkifli sedang berupaya mencari perlindungan hukum dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus suap izin alih fungsi hutan yang disangkakan kepada Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun dan Bupati Bogor Rachmat.

Pegeseran kekuatan KoalisiMerah Putih berbalik arah menuju KIH, karena faktor soliditas partai-partai dalam KMP yang semakin lemah, hal ini dapat dilihat dari PPPdan Golkar yang terpecah menjadi 2 kubu. Kubu yang mendekat ke Jokowi tampaknya lebih solid dan dapat menguasai seluruh kekutan untuk lebih merapat kepada Pemerintah.

Jika PPP cabut dari kubu Prabowo, maka sebanyak 39 kursi di DPR kubu Prabowo di DPR otomatis KMP mengalami penurunan. Kalkulasi selanjutnya, kalau PPP memutuskan gabung atau ditarik ke kubu Jokowi, maka total kursi kubu Jokowi mencapai 207 + 39 = 246, dan KMP menjadi 292 – 39 = 253, seacara matematis KMP masih unggul tipis 7 poin.

Akan tetapi dalam perkembangan terakhir inilah yang membuat goncang KMP , dengan kemenangan Golkar Ancol atas kubu ARB, melalui disahkannya kepengurusan Golkar Agung Laksono oleh MenKumHam Yasonna, maka posisi angka menjadi 246 + 49 + 91 = 386 untuk KIH, dan 73 + 40= 113 untuk KMP karena hanya tertinggal 2 partai yaitu Gerindra dan PKS saja.

Lebih lengkapnya sebagai berikut: Posisi KIH sekarang adalah PDIP + NASDEM + PKB + HANURA + Golkar + PPP + PAN = 109 kursi + 35 kursi + 47 kursi + 16 kursi + 91 kursi + 39 kursi + 49 kursi = 386, dan KMP = GERINDRA + PKS = 73 kursi + 40 kursi = 1134 kursi. Demokrat netral tetap diluar sebanyak 61 kursi sebagai penyeimbang.

Dengan kondisi yang demikian pertemuan para elit partai Koalisi Merah Putih (KMP), praktis tidak dapat menghasilkan keputusan yang strategis. Para senior seperti Amin Rais, Bahkan Prabowo Subianto akirnya menyerah dan menyarankan agar angket tidak dilakukan oleh KMP karena akan mengalami kegagalan.

Penyebab utamanya karena Koalisi Merah Putih (KMP) sudah tidak solid lagi. dinamika politik saat ini tak berpihak pada KMP. Dia menyebutkan kondisi KMP yang sudah pincang tak seperti dulu lagi. Ini menyikapi fenomena terbelahnya partai penghuni KMP yakni PPP dan juga Golkar.

Dengan kondisi seperti itu Prabowo terutama Amin Rais memprediksi hak angket akan kandas. Jika angket diteruskan hal ini hanya sebatas gertakan politik semata, padahal faktanya harus sudah menyerah kalah. Hal ini sesuai dengan realita yang ada.Apalagi substansi hak angket ini juga tak menyentuh kepentingan publik.

http://palingaktual.com/1561701/gelar-pertemuan-apa-saja-yang-dibahas-koalisi-merah-putih

http://news.liputan6.com/read/2195833/petinggi-kmp-berkumpul-bahas-manuver-hak-angket-ke-menkumham

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun