Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu...

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Profesi Guru Honorer, Gaji Kecil dan Semangat untuk Bertahan

20 September 2015   08:59 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 3815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para guru di negeri ini memang banyak tertipu dan dikebiri. Pengabdian seorang Guru honorer hanya dihargai jauh dibawah UMR, dalam perjalanannya sudah jatuh tertimpa tangga. Namun dalam kondisi hidup yang serba terjebit, dengan imbalan gaji yang sangat kecil ternyata para guru honorer masih tetap bersemangat bertahan mengajar.

Dari pengalaman saya sebagai salah seorang yang pernah mengajar sebagai guru honorer SMA Negeri dan beberapa SMA Swasta di jakarta, dapat saya ungkapkan sebab apa para bapak/ibu guru honorer tetap bertahan menjadi guru walaupun hanya dibayar uang seadanya.

Ikatan batin

Pertama ikatan batin dengan anak didiknya disekolah. Semakin lama seseorang guru mengajar, akan semakin kuat ikatan batin sehingga semakin sulit seorang guru untuk berpindah profesi meninggalkan profesi sebagai guru.

Ikatan batin akan semakin kuat berbanding lurus dengan banyaknya pertemuan tatap muka seorang guru mengajar disekolah dengan anak didiknya.

Seakin banyak seorang guru mengajar jam mata pelajaran semakin kuat ikatan batin hubungan antara guru dengan anak didiknya, seperti ikatan batin seorang tua dengan anak kandungnya.

Ikatan batin juga dapat diperkuat dengan semakin besar harapan seorang guru agar semua siswa atau anak didiknya dapat berhasil menerima mata pelajaran yang diberikannya.

Kebanggaan

Pertama, Faktor kebanggaan dan ikatan batin dari seorang guru menjadi lebih kuat lagi apabila, dijumpai banyak siswa dari kalangan yang tidak mampu ternyata bisa bersaing dari siwa yang berasal dari kelas menengah atas. Disini akan menambah semangat guru untuk mengabdi lebih kuat lagi mengabdikan dirinya, walaupun dengan gaji pas-pasan.

Kedua, kebanggaan seorang guru akan bertambah apabila anak didiknya berhasil melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, bisa diterima masuk perguruan tinggi negeri dan paling membanggakan berhasil lolos masuk di salah satu universitas top di Indonesia.

Apalagi ketika dari orang tua mereka datang besilahturahmi mengucapkan terimaksih, menerangkan bahwa putra atau putrinya diterima di Kedokteran, ada yang diterima di Teknik elektro, Geodesi dari Universitas terbaik lainnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun