Tu yang bersifat kebaikan disebut Tu-han atau dikenal dengan SangHyang Wenang, sedang Tu yang bersifat keburukan disebut Sang Hyang Manikmaya.
Untuk menyentuhnya, menyembahnya, berhubungan harus menggunakan sarana yang bisa didekati oleh pikiran panca indera oleh sebab itu dibutuhkan parlambang yang tersembunyi disegala sesuatu yang mempunyai nama berkaitan dengan kata Tu atau To.
Seperti, Watu, Tugu, Tulang, Tunda, Tunggul, Tunggal, Tuk, Tuban, Tumbak, Tunggak,Tulup, Turumbukan, unTu, pinTu, Tutud,Tutuk, Topeng, Tosan, Topong, Toparem, Tomara, Torana, dll.
Dalam rangka melakukan sesaji kepada SangHyang Tunggal penganut Kapitayan menyediakan sesaji berupa Tumpeng, Tumpi, Tumbu, Tukung, Tungkub, Tunda, waTu, Tugu, Tunggak, Tuk, Tuban, Turumbukan, dst.
Bagi para penganut Kapitayan yang punya maksud-maksud tertentu khusus misalnya untuk melakukan Tuju (tenung) atau keperluan lain, harus memuja SangHyang Tunggal dengan persembahan khusus yang disebut Tumbal.
Seorang Hamba pemuja Sanghyang Taya yang dianggap keramat yang baik disebut Tuah harus mempergunakan kata Tu agar kekeramatannya selalu mengejawantah pada diri orang tersebut. Maka dipakailah nama dengan menggunakan Tu.
Contohnya seperti diatas yang telah disebutkan untuk perempuan misalnya Tukiyem, Tukirah, Tumbu, Tuminah, Tumini,Tutut,Tukijah, Turjiyah, Tumpah. Sedangkan untuk nama laki-laki dipakai nama, Tukijo, Tugiyono, Tubagus, Tupandi, Tunggul, Tukimin, Tuyul?
Pada suatu saatnya nanti, rahasia nama Tukiyem, Tuminah, Tujilah, Tutut, Tukijo, Tugiyono, Tubagus, akan segera diketahui oleh masyarakat dunia termasuk keluarga-keluarga bangsawan Ingris, dan para orang tua tidak lagi memberikan nama kepada anak-anak mereka dengan sebutan Pangeran,George, akan tetapi akan diganti dengan nama Tumbu, Tuminah, Tumini,Tutut,Tukijah, Turjiyah, Tumpah. Sedangkan untuk nama laki-laki dipakai nama, Tukijo, Tugiyono, Tubagus, Tupandi, Tunggul, Tukimin. Tuyul?
1. http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/12/141201_majalah_lain_bayi
2. Atlas Wali Songo, buku pertama yang mengungkap Wali Songo sebagai fakta sejarah oleh Agus Sunyoto