Mohon tunggu...
Imam Mahmudi
Imam Mahmudi Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Thinker

Traveler, lifelong learner, pengamat lini masa dan seorang bapak muda 😁 Yuk saling follow!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Inilah Mengapa Indonesia Belum Pantas Juara Sepak Bola SEA Games 2011

21 November 2011   20:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:22 3013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Belum Pantas Juara di Sepak Bola Senin malam adalah pertandingan sepak bola paling bergengsi se Asia Tenggara, final Indonesia vs Malaysia. Saya tidak akan menceritakan jalannnya pertandingan antara negara yang sering memanas ini, sudah banyak yang mengulasnya. Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan SEA Games 2011 patut dibanggakan, namun masih banyak hal yang harus dikritisi dan diperbaiki. Sepak bola sebagai "agama paling banyak pemeluknya" menjadi catatan tersendiri di ajang olah raga paling bergengsi se- Asia Tenggara ini.

Inilah beberapa catatan yang coba saya cermati: Tikecting Minggu (20/11) seorang teman menawarkan saya tiket final pertandingan sepak bola, dia bilang kepada saya kalau dia punya banyak tiket untuk dia jual kembali (calo). Padahal saat itu banyak irang yang antre didepan loket untuk memberikan dukungannya langsung kepada Timnas Garuda. Namun, banyak dari mereka yang kecewa tidak berhasik mendapat tiket, tidak heran jika ada diantara mereka yang kesal dan membakar salahsatu loket tiket di Gelora Bung Karno Senayan. Ini bukan masalah baru, tapi kenapa kita tak bisa belajar dari kesalahan lalu? Tim Medis yang tak cepat tanggap Tersiar kabat di twitter bahwa ada dua supporter Indonesia yang meninggal akibata terinjak-injak di Gelora Bung Karno Senayan, sontak saya pun mencari kebenaran berita tersebut, maklum saja, informasi yang beredar dijejaring sosial belum tentu kebenarannya. Saya langsung mencari di google news dengan kata kunci "supporter meninggal gbk", dan muncul satu hasil pencarian, yaitu tautan dari vivanews.com, karena ternyata memang belum banyak media online yang memuat berita tentang itu. Lalu saya menyebarkan berita tersebut melalui akun twitter at KerjaKreatif. Rasa harap-harap cemas sontak bercampur dengan rasa duka yang mendalam terkait peristiwa meninggalnya dua supporter Indonesia bercampur saat itu juga. Ditambah rasa jengkel terdengar kabar bahwa kedua jenazah tersebut dibiarkan selama satu jam karena tidak langsung dievakuasi oleh petugas medis dilapangan, padahal ada mobil ambulans disana, beredar kabar kalau kunci mobil ambulans tersebut hilang, namun diklarifikasi oleh petugas setempat, bahwa mereka tidak berwenang membawa dua jenazah tersebut ke Rumas Sakit, dan harus menunggu mobil ambulans dari RSCM. Bagi saya inu adakah perbuatan yang konyol dan tidak manusiawi. Padahal dalam kondisi seperti itu, apalagi jika terkait nyawa seseorang harus direspond secara cepat-tanggap. Supporter kita juga tidak bisa menghargai lagu kebangsaan negara lain. Seperti biasa, sebelum pertandingan dimulai ada prosesi menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara. Lagu kebangsaan adalah "sakral" bagi warga negara, karena mengangkut identitas sebuah negara, namun ketika diputarkan lagu "Negara Ku" lagu kebangsaan Malaysia, supporter kita yang mendominasi stadium malah justru menyanyikan lagu Indonesia Raya, bahkan tidak sedikit yang mengejek-ngejek pada saat itu. Lalu dimana bangsa Indonesia yang katanya bangsa beradab? Menurut saya tingkat nasionalisme tertinggi seseorang adalah jika kita audah mampu menghargai identitas negara lain setelah mempu menghargai identitas bangsanya sendiri. Indonesia tetap juara umum di SEA Games 2011, tapi Indonesia belum mampu menjadi bangsa berperadaban baik secara keseluruhan. salam Imam Mahmudi http://twitter.com/AnjroID --- Foto: http://tuanmudapramukapusamania.blogspot.com/2010/12/foto-indonesia-menang-malaysia-juara.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun