Program kkp UIN Mataram telah berjalan selama satu minggu di Desa Sukarara Lombok Timur. Kelompok ini berjumlah sebelas orang mahasiswa dengan beranggotakan lima orang laki-laki dan enam orang perempuan. Masing masing mahasiswa berasal dari program studi yang berbeda-beda diantara lima fakultas yang ada di UIN Mataram. Meskipun dengan orang-orang yang baru pertama kali bertemu kelompok ini mampu membangun kerjasama tim yang kuat dengan penuh semangat dan rasa optimisme yang terus mengalir.
Tepat pada hari selasa tanggal 1 juli 2025 kemarin UIN Mataram melepas semua kelompok KKP yang berada di wilayah Lombok Timur dan Lombok Tengah yang termasuk diantaranya adalahkelompok KKP Desa Sukarara Lombok Timur. Program ini disambut dengan senyum hangat dan keramahan dari pihak Pemerintah Desa, para Kepala Wilayah (KAWIL), masyarakat dan pemuda. Hal ini merupakan anugrah yang patut untuk kita syukuri sebagai bentuk penerimaan Desa atas kedatangan kelompok KKP UIN Mataram.
Berada di tengah-tengah desa yang dikelilingi hamparan hijau yang indah dan udaranya yang sejuk ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan juga. Yaitu partisipasi masyarakat desa dalam menyambut dan mendukung program KKP UIN Mataram membuktikan bahwa keberhasilan mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat tidak cukup dilihat dari program-program yang ditawarkan. Melainkan juga dari kolaborasi, keternukaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang berlaku di masyarakat.
Keterlibatan Masyarakat
Dalam program KKP yang tengah berjalan ini, status masyarakat tidak hanyak terpaku menjadi objek dari program-program yang akan telah dan akan di jalankan. Akan tetapi kelompok masyarakat dan dan kepemudaan desa sukarara hadir sebagai teman bermitra dalam program tersebut. Hal ini tergambarkan dalam beberapa kegiatan yang telah dijalani seperti sosialisasi program kerja KKP elemen masyarakat dalam memberikan kritik, saran, dan masukan kepada kelompok tersebut. Beberapa pihak juga menyampaikan bahwa mereka siap menjadi fasilitator dalam program-program tersebut. Dikarenakan program yang tawarkan juga relevan dan dibutuhkan oleh masyarakat disana.
Selain itu, ketika kelompok KKP ini menjalankan program yang menyasar pada tempat pembelajaran al-qur'an (TPQ) para pengurus TPQ membuka lebar pinu-pintunya untuk mahasiswa mengamalkan ilmu yang pernah mereka pelajari. Mengikuti hal yang serupa, kelompok mahasiswa setempat yang bernama Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Sukarara (HIPELMAS) telah melakukan pertemuan dengan kelompok KKP guna untuk menjalin kerjasama dalam menjalankan program-program yang berkaitan. Salah satu contohnya adalah program yang tengah dirancang yaitu penyuluhan tentang Pencegahan Nikah Dini, Kekerasan Seksual dan Kenakalan Remaja. Program ini dipandang perlu oleh pihak pemerintah desa dan diminta untuk secepatnya direalisasikan.Â
Nilai Kultural Sebagai Ruang Pembelajaran
Desa Sukarara Lombok Timur terkenal dengan beberapa tradisi yang masih dijalankan oleh masyarakatnya salah satunya yaitu Tradisi Begawe. Berbeda dengan beberapa desa yang lain, di sukarara selalu mengadakan tradisi begawe ini dalam acara yang besar-besaran. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Desa dan beberapa KAWIL bahwa masyarakatnya baik itu tua dan muda sangat antusias dalam kegiatan Begawe tersebut baik itu Begawe Irup seperti Nikahan atau begawe Mate seperti Sembilan Hari Kematian. Antusias dan solidaritas masyarakat dapat kita lihat dari acara tersebut. Semua golongan masyarakat seperti anak-anak, pemudan, hingga orang tua mengambil peran dalam membantu kelancaran tersebut.Â
Selama satu pekan ini kelompok KKP UIN Mataram di Desa Sukarara telah mengikuti kurang lebihnya empat acara begawe seperti begawe sembilan hari kematian, akad nikah, dan hari ke seratus kematian. Masyarakat dan pemuda sekitar juga terbuka kepada kelompok KKP UIN Mataram untuk memberikan ruang pembelajaran dan pengalaman baru terhadap tradisi yang masih dijalankan di Desa Sukarara.Â
Selama satu pekan pertama ini menjadi awal yang baik dari keberhasilan KKP UIN Mataram Di Desa Sukarara. Dan dapat dibuktikan dari keterbukaan dan kolaborasi yang diberikan oleh seluruh elemen masyarakat Desa tersebut. Sehingga untuk minggu kedepanya lagi kelompok ini dapat dengan leluasa dalam menjalankan program-program kerja yang telah dirancang bersama dengan jajaran kepemerintahan desa dan para KAWIL.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI