Banyakdiantara kita mengatakan bahwa letak perasaan adalah dalam hati. Padahal secara faali hati tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa itu yang dikatakan perasaan. Hati yang dalam bahasa yunani hepar ini merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia yang secara faali fungsi hati adalah sebagai alat eksresi. Hati adalah bagian tubuh yang berfungsi untuk menawar racunataupun merombak darah yang sudah tua. Maka bila kita lihat dari fungsi hati diatas sama sekali tak ada hubungannya dengan perasaan. Lantas pertanyaan nya mengapa kita sering menghubung-hubungkan hati dan perasaan?
Sebenarnya sebutan pada kita saat ini yang mengatakan bahwa perasaanitu bersumber dari hati itu dikarenakan bahwa sejak awal katahati yang dalam bahasa ingrisheart sudah salah tafsir. Kebanyakan orang bilang bahwaheart adalah hati, tapi ketika kita membahas tentang organ mungkin akan berbeda lagi artinya, hearttidak diartikan lagi sebagai hati namun heart adalah jantung. Nah... kawan kesalahan tafsir ini ternyata berdampak luas secara bahasa hingga kini, dan membudaya diantara kita. Misalnya saja dapat kita contohkan ketika seseorang bilang “ Perasaanku sakit” maka kita sering menghubungkan dengan sakit hati, ataupun saat ada orang lain menyakiti orang lain kita sering bilang bahwadia gak punya hati. Itu tak lebih karena budaya yang terlanjur berkembang diantara kita hati itu identik dengan nurani dan nurani itulah yang dihubungkan dengan perasaan.
Dari sini maka pertanyaannya adalah dimana perasaan itu sebenarnya muncul??. Jika diatas telah disebutkan dengan fungsi hati maka anggapan kita selama ini adalah keliru. Karena hati sama sekali tak ada hubungannya dengan perasaan, rasa (perasaan), emosi, cinta ataupun rasa sakit itu datangnya adalah dari otak besar (cerebrum). Cerebrum ini terbagi menjadi 4 bagian yang dinamakan lobus, yang dari keempat tersebut salah satu namanya adalah lobus parietal yang berada ditengah, yang berfungsi sebagai pengatur proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan juga rasa sakit.
Nah... dari sini jelas bahwa persaan itu datangnya bukan dari hati tapi dari otak besar(cerebrum) dan lebih tepatnya lagi adalah bagian lobus parietal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI