Stres yang terus-menerus dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Ketika seseorang terjaga akibat stres atau kecemasan, musik dapat berfungsi sebagai alat bantu untuk tidur yang lebih baik. Musik dengan ritme lambat dan suasana tenang dapat membantu menenangkan pikiran, mengurangi kecemasan, dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.
Contoh:
- Lagu-lagu instrumental yang lembut, seperti suara piano atau gitar akustik, sering digunakan untuk menciptakan suasana yang kondusif untuk tidur yang nyenyak. Beberapa aplikasi meditasi atau tidur bahkan menawarkan playlist khusus untuk membantu tidur lebih cepat.
5. Musik dan Peningkatan Fokus
Bagi sebagian orang, stres sering muncul akibat kesulitan dalam fokus atau terlalu banyak pikiran yang berseliweran. Musik dapat membantu memperbaiki konsentrasi dan fokus, terutama ketika seseorang merasa kewalahan dengan pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan. Musik instrumental yang tidak mengganggu bisa meningkatkan fokus, memberikan rasa kedamaian, dan mempermudah seseorang untuk menyelesaikan tugas tanpa terganggu oleh stres.
Contoh:
- Musik lo-fi, yang dikenal dengan melodi santai dan beat yang tenang, sering digunakan oleh pelajar atau pekerja untuk meningkatkan fokus saat belajar atau bekerja. Musik ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mencegah gangguan dari lingkungan sekitar.
6. Pengaruh Musik terhadap Sistem Imun dan Kesehatan Fisik
Selain dampak pada kesehatan mental, mendengarkan musik juga dapat memengaruhi kesehatan fisik. Beberapa studi menunjukkan bahwa musik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan menurunkan kadar hormon kortisol yang terkait dengan stres. Ini berarti bahwa mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu tubuh melawan infeksi dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
Contoh:
- Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mendengarkan musik sebelum atau setelah prosedur medis mengalami pengurangan tingkat kecemasan dan rasa sakit, serta pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak mendengarkan musik.
7. Musik sebagai Bagian dari Terapi Psikologis
Banyak terapis menggunakan musik dalam sesi konseling atau terapi untuk membantu pasien mengungkapkan perasaan mereka dan mengatasi stres. Dalam terapi musik, pasien mungkin diminta untuk mendengarkan lagu tertentu, menciptakan musik, atau bahkan bernyanyi untuk merangsang ekspresi diri. Terapi ini dapat digunakan untuk berbagai kondisi, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau PTSD (gangguan stres pasca-trauma).
Contoh:
- Seorang pasien yang mengalami trauma dapat diberi tugas untuk menulis lagu atau mendengarkan musik yang berkaitan dengan pengalaman mereka, sebagai cara untuk memproses dan melepaskan perasaan yang terkunci dalam pikiran mereka.
Musik, Nada Harmonik yang Penuh Manfaat
Musik sebagai terapi memiliki berbagai manfaat yang sangat beragam dalam mengurangi stres. Baik melalui mekanisme biokimia yang meredakan ketegangan tubuh, atau lewat kemampuannya untuk membantu kita mengekspresikan dan meresapi emosi, musik dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mengatasi stres. Dengan memilih jenis musik yang sesuai dengan kondisi dan tujuan, seseorang dapat merasakan manfaat terapi musik dalam kehidupan sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI