Perkenalkan nama panggilanku Nurma dan aku tak akan mengenalkan diriku lebih jauh lagi. Kenapa, alasannya singkat karena aku tidak mau. Baiklah kali ini Nurma mau bercerita tentang diri Nurma dan salah seorang yang malam itu membuat kata bersambut yang akhirnya menjadi sebuah kalimat indah dan bait yang mengandung banyak makna bagi sebagian orang mungkin juga termasuk Nurma. Jadi waktu itu malam-malam sekali kalau tidak salah di salah satu malam minggu yang Nurma lewati dengan dia. Jadi awalnya dia komentar di salah satu status WhatsApp Nurma yang sekarang lupa status apa yang Nurma buat saat itu. Pokoknya dia komentar gini diawal.
Dia: Kenapa harus ada matahari terbenam di hari yang   indah ini (patrick star)
Akhirnya Nurma menyimpulkan dia pakai kata-kata orang dong buat komentar status Nurma. Nurma gak mau kalah hebat darinya gak apa ya sombong dikit hehe. Nurma balas deh, dari sinilah kata bersambut itu dimulai.
Nurma: Karena matahari harus terbenam, dia butuh waktu untuk menyiapkan sesuatu yang indah lagi esoknya
Dia: Dan setelah matahari terbenam perannya akan digantikan oleh bulan dan beberapa bintang-bintang yang tak kalah indah. Sampai waktunya akan tiba sang fajar akan muncul kembali dari timur dengan semangat dan cerita yang baru
Nurma: Lalu setiap harinya selalu aku nantikan. Menanti kisah apalagi yang akan aku temui hari ini hari esok dan seterusnya. Begitu setiap harinya. Hari ini diawal malam kisahku dengan seseorang dimulai
Dia: Ternyata hidup itu seperti proses siang dan malam. Ada masanya hidup tampak begitu indah seperti senja di sore itu. Tetapi kadang kita lupa setelah senja yang indah akan datang masa dimana semua gelap gulita, tapi kamu jangan takut karena akan ada beberapa bintang yang hadir menemani kamu melewati gelap nya malam. Dan kamu tau siapa bintang bintang itu? Ialah teman-teman kamu yang hadir untuk menemani melewati masa-masa kelam, sampai sang fajar (matahari) datang. Siapa itu sang fajar? Ialah seseorang yang akan membuat dunia mu bersinar terang kembali.
Nurma: Optimis ku selalu baik karena memang disetiap malam walau di sana gelap dan hitam tetap ada bintang walau kadang mereka bersembungi tak terlihat. Dan kini otakku berfikir hati ku merasa ingin temukan sang fajar. Seseorang yang akan membuat duniaku bersinar terang kembali. Atau aku ganti saja pertanyaannya menjadi Apakah saat ini sudah ada fajar itu?
Dia: Mungkin sang fajar telah datang dan mungkin dia telah menyinari duniamu lagi, tapi dia terlalu malu menampakkan dirinya atau dia lebih senang menyinarimu dari belakang tanpa perlu kamu tau dia selalu ada buat kamu.
Nurma: Seseorang bilang, bagaimana bisa aku tau kalo sudah ada sang fajar jika dia hanya berdiam dibalik kata malu. Tapi tak apa jikalaupun dia tak akan menyatakan nya sampai akhir yang aku tak tau kapan itu. Aku menanti, sebagai manusia aku mengharap bahwa suatu saat dia akan menyatakan sesuatu yang kelu, dia bisa jelaskan sesuatu yang sampai tak mampu diucap oleh bibir.
Dia: Tanpa ia mengatakan pun orang-orang tau bahwa sang fajar telah datang. Sinarnya yang menyampaikan bahwa ia telah hadir. Sang fajar lebih senang langsung menyinari daripada mengatakan ia telah hadir. Karena semua orang bisa dengan mudahnya mengatakan tapi tidak untuk menyinari dunia kamu.