Mohon tunggu...
Ilham Tawakal
Ilham Tawakal Mohon Tunggu... profesional -

PERTANIAN HIDUP MATINYA SUATU BANGSA !!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Apa Dangdutan?

2 April 2014   22:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita ketahui sebentar lagi kita akan mengadakan Pemilu yang memilih anggota legislatif. seperti biasanya juga partai-partai mencoba untuk menyuarakan visi dan misi mereka melalui kampanye, mulai dari kampanye terbuka yang mengarahkan beribu massa di sebuah lapangan ataupun berkampanye secara tertutup.

Dari tahun ketahun kampanye pesta demokrasi Indonesia tidak pernah berubah bahkan cenderung lebih Fragmatis. Satu hal yang sangat menonjol adalah kampanye terbuka (rapat umum)  di lapangan yang  selalu  menghadirkan para artis “dangdut” mulai dari tingkat lokal bahkan sekelas Rhoma Irama pun dihadirkan. Kita bisa menilai hal itu adalah sesuatu hal yang  wajar untuk menarik massa sehingga bisa menaikkan gengsi sebuah partai dengan hadirnya ribuan massa simpatisan ( walaupun belum tentu mereka memilih partai tersebut hehehe…). kewajaran itu sirna manakala dalam berkampanye partai hanya mengandalkan penyanyi dangdut tanpa menyuarakan visi dan misi yang jelas untuk kesejahteraan masyarakat.

kebanyakan masyarakat Indonesia yang ikut kampanye lebih tertarik kepada artis dangdutnya dibandingkan visi dan misi sebuah partai. Mereka seakan tidak peduli dengan omongan juru kampanye yang mengobral-obral janji mereka di hadapan masyarakat. sejalan dengan itu, kebanyakan partai juga menyuarakan visi dan misi mereka dengan waktu yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan “dangdutannya”..( yaaa..mungkin dah nyadar kali yaaa..kalo gak ada yang merhatiin hehehe…). Terkadang kampanye sebuah partai terkesan sebagai konser dangdut yang selalu digoyang dengan goyangan yang membuat jantung bedebar-debar hehehe…

Kita bisa membandingkan kampanye di Indonesia dengan di Amerika misalnya. Di Amerika, masyarkatnya justru lebih tertarik dengan isu-isu yang dibahas oleh partai. Pendidikan politik di Indonesia masih jauh yang kita harapkan, dan dikhawatirkan akan menjadi hambatan dalam perjalanan menuju demokrasi pancasila yang sebenarnya. Kita berharap agar Pemilu kali ini menjadi sebuah momen untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya…ehhmmmm.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun