Gangguan transaksi digital pada sejumlah bank syariah dalam beberapa bulan terakhir memicu peralihan massal masyarakat Aceh ke aplikasi BRImo.
Fenomena ini teramati jelas ketika layanan perbankan syariah mengalami hambatan teknis berulang, mendorong warga mencari alternatif lebih stabil.
Pantauan di sejumlah titik layanan menunjukkan peningkatan nyata pengguna BRImo sejak awal September.
Data dari pengamatan di tiga kecamatan menunjukkan peningkatan penggunaan BRImo mencapai 40% selama periode September-Oktober 2025.
"Saat aplikasi bank syariah terkendala, saya akhirnya mencoba BRImo. Ternyata prosesnya mudah dan transfer lebih cepat," ungkap Rani, pelaku UMKM di Banda Aceh, Selasa, 7 Oktober 2025.
Yang menarik, sebagian besar pengguna mempertahankan BRImo meski layanan perbankan syariah telah normal.
Aplikasi ini mampu mempertahankan pengguna berkat fitur transfer antar-bank dan pembayaran tagihan yang lancar.
Berdasarkan pengamatan langsung, fitur-fitur seperti transfer instan 24 jam dan pembayaran tagihan menjadi pertimbangan utama pengguna.
Antarmuka yang sederhana itu juga turut memengaruhi keputusan masyarakat. Kondisi tersebut menunjukkan ketergantungan masyarakat Aceh pada layanan digital yang andal.
Pengalaman gangguan berulang pada sistem perbankan tertentu mendorong warga mencari opsi cadangan yang lebih terpercaya.Â