Mohon tunggu...
Ilham Nurdiansyah
Ilham Nurdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal / Sepakbola / Bulu tangkis / Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Kepoin Masalah Individu Sosiopatik, Jangan-Jangan Psikopat Ada di Sekitarmu

11 Juni 2023   01:16 Diperbarui: 11 Juni 2023   09:26 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Psikopat Psycho atau Sosiopatik Anti Sosial. Psikopat adalah seseorang yang dapat memutarbalikan/ menyembunyikan fakta, alibi dan tidak mempunyai rasa bersalah/ malu atau penyesalan sama sekali atas suatu perilaku merugikan yang dilakukan oleh dirinya, terkesan cerdik, smart (pintar), pandai mengelak, manipulatif dan jago berargumentasi melalui artikulasi berbahasa saat melakukan suatu kejahatan yang sempurna dalam bentuk penubunuhan fisik atau psikologis.

Bentuk-bentuk tingkah laku yang menyimpang secara social dan sangat ditilak oleh umum, seperti homoseksual, alkoholisme kronis, dan gangguan-gangguan mental tertentu itu menurut teori biologi disebabkan oleh peristiwa-peristiwa. individu-individu dan kelompok- kelompok yang menyimpang itu sangat mobile sifatnya. Pribadi-pribadi dengan mobilitas vertikal dan mobilitas spasial/ruang yang rendah, sangat dibatasi ruang geraknya oleh para anggota kelompok/lingkungan lainnya. Mereka memilki afinitas atau daya-kait yang tinggi dengan anggota-anggota kelompok sendiri.

A. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sosiopatik

Istilah psikopat yang sejak 1952 diganti dengan Sosiopat dan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) II 1968 resmi dinamakan Sosiopat. Hare. menyamakannya dengan salah satu kelainan, yaitu Anti Social Personality Disorder (Hare, Hart & Harpur, 1991). Istilah psikopat yang sudah sangat dikenal masyarakat justru tidak ditemukan dalam DSM IV. Artinya, psikopat tidak tercantum dalam daftar penyakit, gangguan atau kelainan jiwa di lingkungan ahli kedokteran jiwa Amerika Serikat. Psikopat dalam kedokteran jiwa masuk dalam klasifikasi gangguan kepribadian dissosial. Psikopat tak sama dengan skizofrenia karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Pengidap psikopat juga sering disebut sebagai sosiopat karena prilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.


Menurut kaum sosiolog tingkah laku sosiopatik adalah tingkah laku yang berbeda dan menyimpang dari kebiasaan serta norma umum, yang ada pada suatu tempat dan waktu tertentu yang ditolak sekalipun tingkah laku tersebut di tempat dan waktu lain bisa diterima oleh masyarakat lainnya. Sosiopatik atau dapat pula disebut psikopatik adalah tingkah laku yang menyimpang dari norma masyarakat dimana pelakunya bukanlah pengidap penyakit mental dan tidak mempedulikan keadaan sekitar (anti sosial).


2.2. Postulat/ Dalil mengenai Penyimpangan Tingkah Laku Sosiopatik

Tingkah laku sosiopatik mempunyai ciri khusus dan dianggap sosiopatik pada waktu tertentu dan tempat tertentu.

Penyimpangan tingkah laku adalah produk dari konflik social dan konflik internal/ pribadi yang ditampakkan keluar dalam bentuk penerimaan samapi penolakan. Penolakan sangat bergabtung dari derajat penyimpangan tingkah laku.

Orang mengadakan larangan dan pembatasan terhadap kebebasan berpartisipasinya para penyimpang. Larangan tersebut tergantung pada status, peran, pendefinisian diri. dan penampakkan yang jelas dari tingkah laku mereka.

2.3. Berbagai Pendekatan tentang Tingkah Laku Sosiopatik

Para biolog juga menmpilkan minatnya terhadap gejala patologi social, yaitu menyatakan adanya penyimpangan-penyimpangan patologis atau kelas-kelas defektif dalam. masyarakat. Bentuk-bentuk tingkah laku yang menyimpang secara social dan sangat ditilak oleh umum, seperti homoseksual, alkoholisme kronis, dan gangguan-gangguan mental tertentu itu menurut teori biologi disebabkan oleh peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

Melalui gen atau plasma pembawa sifat di dalam keturunan atau melalui kombinasi dari gen-gen, ataupun disebabkan oleh tidak adanya gen tertentu.

Melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan yang luar biasa/ abnormal. 

Melalui pewarisan kelemahan konstitusional tertentu yang mengakibatkan tingkah laku sosiopatik. Pandangan psikologis dan psikiatri menekankan sebab-sebab tingkah laku patologis dari aspek social-psikologis, sehingga orang melanggar norma social yang ada. Faktor-faktor yang memepengaruhi diantaranya: intelegensi, ciri-ciri kepribadian, motivasi, sikap hidup yang keliru, dan internalisasi diri yang salah, dan konflik emosional dan kecenderungan psikopatologis yang ada di balik tingkah laku menyimpang secara sosial..

Selanjutnya para sosiolog berpendapat bahwa perilaku sosiopatis diakrenakan factor. kultural dan social yang sangat mempengaruhi struktur organisasi social, peranan, status individu, partisipasi social.

2.4. Ciri-ciri Perilaku Sosiopatik (Psikopatik)

Hare mengungkapkan empat ciri karakter, yakni antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderlne), pandai bersandiwara (histrionic) dan egois (narcisstic). 

Seseorang yang antisosial biasanya cuek pada norma-norma sosial, tak peduli pada aturan, dan pemberontak. Kepribadiannya yang sulit ditebak (borderine), bisa terlihat dari ketidakstabilannya dalam hubungan interpersonal, citra diri, serta selalu bertindak menuruti kata hati. Tanpa peduli perbuatannya itu salah atau benar, mengganggu orang atau tidak.

Orang seperti ini cenderung impulsif (melakukan sesuatu tanpa pikir panjang), dan berpikiran negatif. la juga memiliki sifat pendendam. Sedikit saja Anda melakukan kesalahan, seumur hidup diingat dan suatu saat akan diungkit lagi. Sedangkan pribadi histrionic, emosinya tak terkendali alias meledak-ledak, dan selalu ingin menarik perhatian.

Kepribadian narcisstic, yang ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu ingin dikagumi, serta minimnya empati. Ia selalu berusaha membuat hanya dirinya satu-satunya lelaki dalam hidup Anda. Hanya dialah yang boleh Anda puja.

Tidak pernah merasa menyesal, meski telah menyakiti orang lain. Bila ketahuan bersalah, wajahnya akan tetap seperti tak berdosa.

Sepintas, gelagat mereka tidak kelihatan seperti orang yang punya kelainan. Pasalnya, secara tampak mata mereka terlihat menarik, pintar dan berlaku seperti orang normal lainnya.

2.5. Jenis-jenis Psikopat/Sosiopat

Menurut Hervey Checkley dalam bukunya The Mask of Sanity (1941) ada empat jenis psikopat:

Primary Psychopath yang bergeming pada hukuman, penahanan, tekanan, atau celaan. Mereka punya cara sendiri untuk memaknai kata dan kehidupan.

Secondary Psychopath adalah pengambil resiko, dan juga lebih tanggap terhadap tekanan, mudah cemas dan merasa bersalah.

Distempered Psychopath, cenderung mudah marah dan bila kumat, tingkah mereka mirip penderita epilepsi (ayan), cenderung jadi pecandu obat, kleptomania, pedofilia, bahkan bisa jadi pembunuh dan pemerkosa berantai.

Charismatic Psychopath adalah si pembohong yang menarik dan menawan, selalu dianugerahi bakat tertentu, tapi memanfaatkannya untuk memperdaya yang lain. Pemimpin agama sekte tertentu yang mendorong pengikutnya bunuh diri bisa jadi contoh.

2.8. Cara Penanganan dan Pencegahan Sosiopatik

Pada dasamya, psikopat tidak bisa diterapi secara sempurna tetapi hanya bisa terobservasi dan terdeteksi. Untuk tahap pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini baru dalam tahap kopleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalan non obat seperti konseling. Namun melihat kompleksitas masalahnya, terapi psikopat bisa dikatakan sulit bahkan tidak mungkin. Seorang psikopat tidak merasa ada yang salah dengan dirinya. sehingga memintanya datang teratur untuk terapi adalah hal yang mustahil.

  dalam buku Without Conscience memberikan kita beberapa tips atau kiat-kiat untuk melindungi diri dari psikopat:

Usahakan jangan sampai terpengaruh oleh umpan mereka: senyum yang indah, kata- kata manis, atau hadiah yang berlimpah yang dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian anda dari manipulasi atau eksploitasi yang mungkin akan terjadi. Karakteristik ini punya muatan licik yang dimaksudkan untuk mengaburkan pesan individual yang sejati. Berpalinglah, dan konsentrasikan diri pada apa sebenarnya. terjadi.

Buka mata. Orang yang tampaknya terlalu sempurna seringkali aslinya jauh berbeda. Psikopat menyembunyikan sisi gelap mereka sampai korban mereka telah terlibat cukup dalam. Pujian berlimpah, kebaikan palsu dan kelemahan dalam cerita yang kedengarannya hebat seharusnya bisa memberi petunjuk dan membuat anda waspada. Cari alasan yang masuk akal untuk menyelidiki mereka.

Kenali diri anda. Jika tidak, anda akan diserang pada titik lemah anda. Psikopat pandai menemukan dan menggunakan kelemahan orang lain. Jadi, semakin anda menyadari hal-hal yang membuat anda gampang terpikat. semakin siap anda membentengi diri.

Tetapkan aturan dasar yang tegas, dan hindari berebut kekuasaan yang tidak mungkin anda menangkan. Psikopat cenderung memegang kendali; bila sikap anda tidak jelas dan lemah, mereka akan mengambil keuntungan. Perjelas, bangun, dan jagalah batasan-batasan yang kuat.

3.1. Kesimpulan

Istilah psikopat yang sejak 1952 diganti dengan Sosiopat dan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) II 1968 resmi dinamakan Sosiopat. Hare menyamakannya dengan salah satu kelainan, yaitu Anti Social Personality Disorder (Hare, Hart & Harpur, 1991). Istilah psikopat yang sudah sangat dikenal masyarakat justru tidak ditemukan dalam DSM IV. Artinya, psikopat tidak tercantum dalam daftar penyakit, gangguan atau kelainan jiwa di lingkungan ahli kedokteran jiwa Amerika Serikat. Psikopat dalam kedokteran jiwa masuk dalam klasifikasi gangguan kepribadian dissosial. Menurut kaum sosiologi tingkah laku sosiopatik adalah tingkah laku yang berbeda dan menyimpang dari kebiasaan serta norma umum, yang ada pada suatu tempat dan waktu tertentu yang ditolak sekalipun tingkah laku tersebut di tempat dan waktu lain bisa diterima oleh masyarakat lainnya. Para biolog juga menmpilkan minatnya terhadap gejala patologi social, yaitu menyatakan adanya penyimpangan-penyimpangan patologis atau kelas-kelas defektif dalam masyarakat.

Daftar Pustaka

Kartono, Kartini, Patologi Sosial (Jilid1). Jakarta: Raja Grafindo

Judarwanto, Widodo. 2008. Tidak semua psikopat adalah kriminal.http://wwww.kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun