Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Karim
Muhammad Ilham Karim Mohon Tunggu... Mahasiswa -

A dedicated young scholar. Knowledge is Power, Character is more.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perubahan Iklim: Sebuah Musibah atau Tantangan?

7 Oktober 2015   01:38 Diperbarui: 7 Oktober 2015   06:21 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Es yang mencair di Kutub Utara"][/caption]

Berbicara tentang Perubahan Iklim maka sebagian orang akan teringat dengan salah satu film Hollywood yang berlatarkan kejadian ekstrem akibat Perubahan Iklim, The Day After Tomorrow. Pada film tersebut, perubahan iklim (Climate Change) menimbulkan dampak buruk berupa bencana alam seperti banjir besar akibat mencairnya es kutub utara disertai suhu bumi menurun drastis menyebabkan cuaca dingin di beberapa belahan bumi. Satu hal yang menarik, kejadian yang digambarkan pada film tersebut merupakan peristiwa perubahan iklim yang menyebabkan anomali cuaca dalam kurun waktu yang cukup cepat dan bukan hal mustahil bencana akibat perubahan iklim suatu saat dapat menjadi nyata. Lalu, pertanyaan yang muncul apakah perubahan iklim sudah terjadi? Apakah ini merupakan musibah atau tantangan? Untuk bisa mengetahuinya mari lihat fakta dan data mengenai perubahan iklim.

Apa itu Perubahan Iklim?

 

Perubahan Iklim adalah peristiwa suatu perubahan yang terjadi secara signifikan pada iklim seperti suhu udara atau curah hujan dalam kurun waktu 30 tahun atau lebih. Jika iklim mengalami perubahan maka rata-rata selama 30 tahun suhu udara, curah hujan, atau jumlah hari matahari bersinar akan ikut berubah. Sederhananya, iklim adalah apa yang kita harapkan (kita berharap terjadi musim dingin yang dingin) dan cuaca adalah apa yang kita dapatkan (setelah berharap terjadi musin dingin, kita mendapatkan salju atau hujan). Pada faktanya iklim bumi memanas sejak tahun 1900 akibat meningkatnya aktivitas manusia di berbagai bidang khususnya industri yang memerlukan sumber energi fosil menyebabkan pemanasan global berdampak pada perubahan iklim. Beberapa fakta dan data mengenai perubahan iklim.

[caption caption="Grafik Kenaikan Suhu"]

[/caption]
  1. Peningkatan Suhu Lautan

Suhu panas lautan mencapai rekor baru dengan fakta bahwa telah menyerap hampir 90% panas yang terperangkap oleh atmosfer bumi.

  1. Peningkatan Suhu Permukaan Laut dan Siklon

Kenaikan suhu permukaan laut telah mendorong munculnya siklon tropis dari rata-rata yang terjadi ada 91 siklon tropis selama tahun 2014.

  1. Peningkatan Konsentrasi Gas Rumah Kaca di Atmosfer

Nilai rata-rata kadar karbon di tingkat global mencapai 397.2 ppm akibat meningkatnya konsentrasi karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida.

[caption caption="Presentase Penyebab Perubahan Iklim"]

[/caption]
  1. Tahun 2014 adalah Tahun Terpanas

Kondisi panas diatas rata-rata terjadi di hampir seluruh permukaan darat dan laut selama tahun 2014.

  1. Meningkatnya Bencana Alam

Jumlah bencana alam yang dipicu perubahan iklim meningkat 400 kali lipat semenjak tahun 1980.

  1. Mencairnya Es di Kutub Utara

Luas lautan es di Arktik yang tersisa hanya 1,96 juta mil persegi jauh dibawah luas lautan es di Antartika sebesar 7,5 juta mil persegi.

  1. Kepunahan Mahluk Hidup

Kenaikan suhu sebesar 0,9 derajat celcius telah menempatkan sekitar 2,8 persen spesies dalam resiko kepunahan menurut hasil studi Departemen Ekologi dan Biologi Evolusioner, Unversitay of Connecticut.

Ada perbedaan antara perubahan iklim yang terjadi di zaman prasejarah dahulu dan sekarang ini yaitu pada zaman prasejarah sekitar jutaan tahun yang lalu perubahan iklim terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan perubahan roman muka bumi sehigga berdampak pada perubahan iklim. Sedangkan perubahan iklim saat ini terjadi justru karena meningkatnya emisi gas karbon dan penggunaan energi fosil yang brlebihan. Oleh karena itu, penyebab utama timbulnya perubahan iklim ialah pemanasan global akibat peningkatan emisi gas karbon dioksida, peningkatan kadar gas rumah kaca, peningkatan polusi, berkurangnya daerah hutan, dan menipisnya lapisan ozon. Maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi bencana besar yang berbahaya untuk kehidupan manusia akibat perubahan iklim.

Hal yang terlupakan selain terdapat pemanasan global (global warming) ada pula global cooling yaitu kebalikan dari global warming dimana bumi mengalami proses pendinginan. Global cooling terjadi akibat suhu matahari yang menurun dan letusan gunung berapi yang dahsyat sehingga menyebabkan lapisan atmosfer dipenuhi debu dan sinar matahari terhalang masuk permukaan bumi. Fluktuasi perubahan iklim selama beberapa ratus tahun terakhir menunjukan siklus iklim setiap 30 tahunan terjadi pemanasan dan pendinginan global. Jadi skenario perubahan iklim yang terjadi dapat berupa pendinginan global lalu dilanjutkan pemanasan global atau sebaliknya.

[caption caption="Logo COP-21 di Paris, Perancis"]

[/caption]

 

Kesadaran untuk menghadapi perubahan iklim juga sudah mulai disadari sejak tahun 1979 melalui The First Wolrd Climate Change Conference yang mengidentifikasi perubahan iklim sebagai permasalahan global yang sangat mendesak. Tahun 1988 diadakan Toronto Conference on the Changing Atmosphere, tahun 1995 pertama kali COP-1 diadakan di Berlin membahas “Berlin Mandate”. Lalu, tahun 1997 diadakan COP-3 diadakan di Jepang yang mengadopsi Protokol Kyoto yang membuat kesepakatan bahwa negara-negara industri setuju mengurangi emisi gas rumah kaca secara kolektif. Di tahun 2015 akan diadakan COP-21 di Paris, Perancis yang akan membahas isu iklim terbaru dan mengganti kesepakatan yang dibuat dalam Protokol Kyoto. Isu-isu yang dibahas dalam COP-21 ialah Emisi Net Nol, sinergi mitigasi-adaptasi, REDD+, prinsip-prinsip sektor lahan, pendanaan, pertanian, pasar & offset karbon dan lainnya.

Jadi, perubahan iklim sejatinya memang sudah terjadi saat ini akan tetapi untuk mengetahui kapan terjadinya bencana besar dari perubahan iklim tidak dapat ditentukan apakah dapat terjadi dalam kurun waktu yang cepat maupun lambat. Satu hal yang pasti adalah bagaimana seluruh manusia di berbagai belahan bumi dapat menyadari bahwa perubahan iklim sedang terjadi dan melakukan antisipasi untuk memperlambat terjadinya perubahan iklim. Beberapa aksi nyata yang dapat dilakukan oleh kita ialah:

  1. Menumbuhkan kesadaran dan sense of belonging terhadap bumi tercinta utuk menjalankan hidup dengan prinsip green life.
  2. Menghemat penggunaan energi, konservsi energi, dan beralih ke renewable energy.
  3. Melakukan pelestarian alam
  4. Menjalankan program 4R (Reuse, Reduce, Recycle, & Recovery)
  5. Melakukan kampanye lingkungan dan perubahan iklim untuk mengajak masyarakat melakukan perubahan.

Hasil yang diharapkan ialah umat manusia dapat hidup nyaman berdampingan dengan alam dan berhasil memperlambat terjadinya perubahan iklim. Jadi perubahan iklim bukanlah suatu musibah melainkan tantangan bagi kita semua untuk menjalankan hidup  secara sederhana, bersahaja, dan peduli terhadap lingkungan. Say good bye to Climate Change!

 

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun