Mohon tunggu...
Ilham Jaya
Ilham Jaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Neraca Perdagangan Indonesia Berada di Level Aman

22 Januari 2019   09:38 Diperbarui: 22 Januari 2019   09:57 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar : detik.com)

Sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang meroket, permintaan pasar dalam negeri mengalami peningkatan seiring dengan keberhasilan pembangunan infrastruktur sehingga roda perekonomian berputar dengan percepatan yang konsisten. 

Pemerintah Indonesia mewujudkan pembangunan dan percepatan ekonomi dalam negeri dengan mendatangkan mesin berkualitas sebagai barang modal dari luar negeri sehingga nantinya dalam beberapa tahun ke depan, produksi barang made in Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.

Komitmen membangun ekonomi mendapat tantangan dari pengaruh dinamika permintaan global yang melandai dan permintaan dalam negeri yang cukup tinggi sehingga memengaruhi kinerja ekspor dan impor. 

Saat ini neraca perdagangan mengalami defisit sebagai efek dari kemajuan ekonomi nasional dengan banyaknya permintaan modal seperti mesin produksi dan investasi. Meskipun demikian, Bank Indonesia menyatakan defisit neraca perdagangan tak akan berpengaruh signifikan terhadap neraca transaksi berjalan (CAD).

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut bahwa neraca transaksi berjalan dalam kuartal IV biasanya lebih tinggi karena banyak impor, dan hal tersebut wajar dan terjadi setiap tahun. 

Tingkat neraca transaksi berjalan yang naik pada akhir tahun 2018 merupakan dampak dari aktivitas ekonomi yang tumbuh dan semakin baik. Bank Indonesia terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, serta pengaruhnya terhadap neraca perdagangan, sehingga sektor ekonomi mampu membawa Indonesia keluar dari middle income trap country.

Sebagai langkah, untuk menjaga tren neraca perdagangan ke arah positif, BI akan terus mengintervensi valuta asing (valas) maupun surat berharga negara (SBN). Dengan begitu, diharapkan akan mampu mendorong masuknya investor asing sehingga defisit transaksi berjalan akan semakin aman.  Salah satu langkah pre-emtive yang dilakukan adalah suku bunga. Kenaikan suku bunga akan semakin membuat investasi di SBN atau fix income Indonesia menarik di mata investor, sehingga inflow di dalam SBN maupun obligasi korporasi juga ikut naik.

Selain itu, BI akan melakukan relaksasi di sektor perumahan. Jika sektor perumahan naik maka hal tersebut akan menarik investasi dalam dan luar negeri khususnya jual beli saham. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, maka defisit transaksi berjalan yang masih relatif aman itu semakin aman dan semakin kuat karena pembiayaannya juga semakin kuat.

Sampai saat ini, pemerintah masih terus merancang transformasi ekonomi dengan sejumlah kebijakan yang mendorong sektor investasi. Dalam era Presiden Jokowi, Indonesia dianugerahi penghargaan sebagai negara layak investasi. 

Pemerintah fokus menyeimbangkan sisi pasokan dan permintaan (supply side dan demand side) sehingga transformasi struktural dalam ekonomi bisa terwujud. Fluktuasi neraca perdagangan merupakan akibat wajar dari baiknya pertumbuhan ekonomi yang naik secara drastis. Jika tren positif ini dapat dijaga, Indonesia akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik sepanjang sejarah.

Perhatian pemerintah kepada Usaha Kecil dan Menengah juga dinilai baik karena ada Kredit Usaha Rakyat (KUR), dana desa, hingga sertifikat. Tahun ini, jumlah alokasi KUR tersalur ditargetkan mencapai Rp 120 triliun atau naik signifikan dari 2017 sebesar Rp 96,7 triliun dan Rp 94,4 triliun pada tahun 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun