Saya selalu yakin bahwa Titan Agung akan selalu dimainkan sebagai striker di depan. Itu terjadi dalam dua laga Indonesia di Asian Games 2023. Walaupun pada akhirnya dia hanya main di babak pertama.
Kenapa yakin main? Karena hanya dia striker nomor 9 yang dipunyai skuad Indonesia U24. Pakem yang dipakai pelatih Indra Sjafri "mengharuskan" ada yang menjadi nomor 9. Tak ada pilihan kecuali Titan. Â
Jika melongok skuad Indonesia U24 di Asian Games 2022 yang berlangsung di 2023, ada empat pemain depan. Mereka adalah Titan, Egy, Ramai, dan Hugo. Dari keempatnya, hanya Titan yang cocok jadi nomor 9.
Pasalnya, Egy dan Ramai terlalu kecil karena bertinggi 170. Titan enam sentimeter lebih tinggi. Jika Egy dan Ramai dimainkan di tengah, maka akan kesulitan untuk duel udara. Hugo lebih tinggi dari Titan, tapi cara main Hugo lebih ke sana ke mari. Kalau suka ke sana ke mari, maka posisi nomor 9 akan lebih sering hilang.
Maka, tak ada pilihan selain Titan. Namun, dalam dua laga itu saya lihat Titan terisolasi. Dia nyaris tak dapat peluang. Koneksi dengan dua pemain sayap yakni Egy dan Ramai tidak terlihat. Dalam penglihatan saya, Titan hanya ada di depan saja, ada di tengah saja.
Saya membayangkan Titan sesekali menepi ke sayap untuk menarik perhatian pertahanan lawan. Lalu bergantian posisi sesekali dengan Egy atau Ramai. Tapi sejauh yang saya lihat itu tak terjadi. Support dari tengah juga nyaris tidak ada untuk Titan.
Atau misalnya Titan sesekali turun untuk mendorong Syahrian masuk ke depan. Hanya untuk mengacaukan pertahanan lawan. Tapi sepertinya itu tak terjadi.
Tengok ke Belakang
Mari kita tengok ke belakang gol yang dibuat Titan di Sea Games 2023. Saat itu dia membuat dua gol melawan Myanmar dan Kamboja. Saat melawan Myanmar, Titan mencetak gol melalui serangan balik. Dia bisa unggul satu lawan satu. Situasi itu tidak pernah dia dapatkan ketika melawan Kyrgyztan apalagi Taiwan. Â
Saat melawan Kamboja di Sea Games 2023, Titan membuat gol melalui keruwetan di kotak penalti. Dia tiba-tiba mendapatkan bola dan mencetak gol. Saat itu, ada empat pemain Indonesia di kotak penalti melawan enam pemain Kamboja di kotak penalti.